Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memeluk Ayah Sampai ke Surga

6 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 6 Mei 2019   07:01 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, Sayang?"

"Kenapa Ayah harus minum obat-obat itu?" tanya Jose, nada suaranya perih.

Hening sesaat. Ayah Calvin melepas pelukannya.

"Ayah sakit..." kata Ayah Calvin seraya menunjuk dadanya.

Mata Jose melebar ketakutan. Wajah putihnya dihiasi gurat kesedihan.

"Sakit...sakit apa?" tanyanya lagi, lebih pedih.


"Sakit yang sama seperti Andrio...sakit yang sama seperti your dear grandmother." jawab Ayah Calvin perlahan.

Kesedihan, kesedihan yang lebih besar, mencengkeram hati Jose. Ia masih terlalu kecil untuk menahannya. Anak itu menangis keras-keras.

Jadi, Ayah Calvin harus minum obat tiap hari untuk mengontrol penyakitnya. Entah menyembuhkan, entah tidak. Tidak, tidak, Jose takut sekali kehilangan Ayah Calvin. Dia tak mau pisah dari sang ayah.

"Jangan menangis, Sayang...nanti matamu sakit. Jangan ya..." pinta Ayah Calvin, mengusap air mata anak semata wayangnya.

Jose terpukul, sangat terpukul. Ayah Calvin ternyata punya kelainan darah yang sama dengan Opanya, dengan sahabatnya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun