"Iya, Sayang?"
"Kenapa Ayah harus minum obat-obat itu?" tanya Jose, nada suaranya perih.
Hening sesaat. Ayah Calvin melepas pelukannya.
"Ayah sakit..." kata Ayah Calvin seraya menunjuk dadanya.
Mata Jose melebar ketakutan. Wajah putihnya dihiasi gurat kesedihan.
"Sakit...sakit apa?" tanyanya lagi, lebih pedih.
"Sakit yang sama seperti Andrio...sakit yang sama seperti your dear grandmother." jawab Ayah Calvin perlahan.
Kesedihan, kesedihan yang lebih besar, mencengkeram hati Jose. Ia masih terlalu kecil untuk menahannya. Anak itu menangis keras-keras.
Jadi, Ayah Calvin harus minum obat tiap hari untuk mengontrol penyakitnya. Entah menyembuhkan, entah tidak. Tidak, tidak, Jose takut sekali kehilangan Ayah Calvin. Dia tak mau pisah dari sang ayah.
"Jangan menangis, Sayang...nanti matamu sakit. Jangan ya..." pinta Ayah Calvin, mengusap air mata anak semata wayangnya.
Jose terpukul, sangat terpukul. Ayah Calvin ternyata punya kelainan darah yang sama dengan Opanya, dengan sahabatnya...