Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Jejak-jejak Pencarian Jati Diri

22 Mei 2020   20:25 Diperbarui: 22 Mei 2020   20:17 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nun jauh, sangat jauh di tepian malam, dua lompatan dari titik terakhir harapan dan keputus asaan, tersembunyi di balik rimbunya bintang, terpencil dari jangkaun akal dan pikiran, melampaui segala hayal yang pernah di hadirkan.

Sangat jauh, bila hanya angan yang mengejar, tanpa keyakinan ini sebagai titik pemberhentian. Tubuh kan lelah di permainkan masa, jiwa terus merontah oleh jauhnya mengembara. Melintasi lautan cahaya, mendaki tebing terjal ketinggian rasa, berulang kali terperosok lubang hitam penuh derita.

Padahal hanya sekedipan mata, sebelum embun pagi musnah di dera sang surya, terletak di antara ruh dan raga, tersembunyi dari pandangan netra yang tertutup kabut nikmat dunia. Sangat dekat ternyata, sangat rapat tak bersekat adanya.

Benarkah ini mampu diraih oleh pejalan kaki? Benarkah labirin perjalanan yang membingungkan hanya ilusi? Nyatanya sedikit sekali yang mampu mendapatkan, nyatanya banyak yang berguguran di tengah perjalanan. 

Yang mampu menyentuh gerbangnya, terasa jiwa di belai jutaan makna, yang sempat menjejak lantai berkilau semerbak mawar, kan menguap segala resah pemasung jiwa.

Sangat jauh, dekat ternyata. 

Bagan batu, Mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun