Mohon tunggu...
_setwet14_
_setwet14_ Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

SEMOGA BERMANFAAT

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Atmaparicaya : "Jejak Langkah Menuju Diri"

18 Maret 2024   09:30 Diperbarui: 18 Maret 2024   23:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tengah hiruk-pikuk dunia yang penuh dengan tekanan dan harapan, seringkali kita merasa terpuruk karena merasa tidak mampu mencapai apa yang kita inginkan. Kadang, rasa putus asa itu muncul karena kita terjebak dalam lingkaran perbandingan dengan orang lain. Namun, sebenarnya, jawaban atas apa yang kita inginkan ada di dalam diri kita sendiri.

Mari kita berkenalan dengan Ana, seorang gadis muda yang selalu merasa tidak puas dengan hidupnya. Setiap hari, dia merasa tertekan karena merasa tidak sebaik teman-temannya. Mereka memiliki karir yang sukses, hubungan yang bahagia, dan gaya hidup yang glamor. Ana, di sisi lain, merasa seperti orang yang gagal karena tidak mampu mencapai hal-hal yang sama.

Suatu hari, Ana bertemu dengan seorang pria tua bijaksana di taman kota. Pria itu melihat kegelisahan di wajah Ana dan memutuskan untuk berbicara dengannya. Dia mengajak Ana untuk duduk bersamanya di bangku taman, lalu mulai bercerita.

"Pernahkah kamu bertanya pada dirimu sendiri apa yang sebenarnya kamu inginkan, Ana?" tanya pria tua itu dengan lembut.

Ana terdiam sejenak, memikirkan pertanyaan itu. "Saya selalu berpikir saya ingin menjadi seperti teman-teman saya, sukses dan bahagia," jawab Ana akhirnya.

Pria tua itu tersenyum. "Itu adalah impian yang mulia, tapi apakah itu benar-benar apa yang kamu inginkan, atau hanya apa yang kamu kira kamu harus inginkan?"

Ana terdiam lagi, merenungkan kata-kata pria tua itu. Sejenak, dia membiarkan dirinya merenung dalam keheningan, mencari jawaban di dalam dirinya sendiri. Lama kelamaan, dia menyadari bahwa dia sebenarnya belum benar-benar mengenal dirinya sendiri dengan baik.

"Pria tua itu benar," pikir Ana dalam hati. "Saya perlu mengenal diri saya sendiri dengan lebih baik."

Setelah bercakap-cakap dengan pria tua itu, Ana memutuskan untuk memulai perjalanan pencarian diri. Dia menghabiskan waktu untuk merenung dan mencari tahu apa yang sebenarnya membuatnya bahagia. Dia mulai mengeksplorasi minat dan bakatnya, mencoba hal-hal baru, dan menemukan passion yang sebenarnya.

Selama perjalanan itu, Ana menyadari bahwa apa yang sebenarnya dia inginkan adalah menjadi dirinya sendiri yang terbaik. Dia tidak lagi terjebak dalam perbandingan dengan orang lain atau merasa tertekan oleh ekspektasi masyarakat. Dia belajar untuk menerima dirinya apa adanya dan membangun kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai dan keinginannya sendiri.

Tak lama kemudian, Ana mulai merasakan perubahan yang luar biasa dalam hidupnya. Dia merasa lebih bahagia dan puas dengan dirinya sendiri. Meskipun mungkin dia tidak memiliki karir yang gemilang seperti teman-temannya, dia merasa bangga dengan pencapaian-pencapaian kecil yang dia raih setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun