Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ruang Persepsi

30 September 2018   23:46 Diperbarui: 1 Oktober 2018   00:06 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku terkunci
Di ruang kaca berdebu
Murung
Menghantui
*
Padahal pagi disapa jingga di timur kaki langit
Kelabu melulu tergambar di mataku
Sisa embun membulat
Bening memesona di permukaan daun dan hijau rerumputan
Aku hanya melihat kerontang kering
*
Saat ribuan jiwa di luar sana merasakan segar udara menyelusup dalam darah
Rongga dadaku sesak
Berat tuk bernapas
Ketika wangi tanah disapa hujan menghipnotis
Hanya sumpah serapah bercucuran dari lidahku
Cantik senja kala terbenam
Hanya terasa sedih di palung hati
*
Aku masih terkunci
Di sini
Di ruang kaca berlumur debu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun