Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jemari Cerewet

10 Juni 2017   10:53 Diperbarui: 10 Juni 2017   11:20 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang kautemui sepanjang hari
Melampaui debat di televisi ruang keluarga
Siaran di radio ruang supir

Televisi dan radio kekurangan para penggemar
Banyak muka sudah kehilangan bibir
Semua mengungsi ke serat optik
Dalam genggaman

Kautahu zaman sudah berubah sejak listrik
Melesat lampaui kecepatan cahaya suara
Siaran debat tidaklah seru dikuasai tiga orang
Dialog diskusi tidak diperlukan lagi

Kaupaham semua orang bebas berpendapat
Bukan demi mufakat bagi manfaat
Kecuali harkat martabat setiap orang

Apa yang kautemui sepanjang hari
Bumi tidak wajib bulat dalam setiap kepala
Suara sudah kehilangan banyak telinga
Setiap orang bisa diwakilkan jemari
Topengtopeng sudah tidak laku lagi

Serat optik dalam genggaman bersaksi
Betapa cerewetnya jemari kini

*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun