Mohon tunggu...
Elex Media Komputindo
Elex Media Komputindo Mohon Tunggu... Administrasi - Laman ini adalah akun penerbit Elex Media Komputindo untuk menyajikan informasi seputar buku dan perbukuan.

Laman ini adalah akun penerbit Elex Media Komputindo untuk menyajikan informasi seputar buku dan perbukuan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Uang Terbungkus Seks, Agama, dan Politik

29 Mei 2019   13:30 Diperbarui: 29 Mei 2019   13:53 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikut ini nukilan buku Digital Human: The Fourth Revolution of Humanity buah-pena Chris Skinner. Terjemahan buku ini sudah beredar di Indonesia dengan judul Manusia Digital.  Skinner berpendapat bahwa uang adalah kunci perubahan peradaban manusia dan meramalkan gelombang perubahan besar seiring kehadiran tekfin (financial technology). Artikel ini dinukil dari bagian awal buku  Manusia Digital.

=========

Sejarah uang dibungkus dalam seks, agama dan politik. Tiga hal itu diajarkan untuk tidak dibicarakan tetapi mengendalikan kehidupan kita. Uang berada di jantung tiga hal itu.

Asal-usul uang mencerminkan asal-usul manusia. Seperti yang akan Anda lihat, telah ada tiga revolusi besar dalam sejarah manusia: pertama kali kita membentuk komunitas, lalu peradaban, dan kemudian, industri.

Kita sedang hidup melalui revolusi besar umat manusia yang keempat, dan revolusi yang kelima menunggu di masa depan yang tidak begitu jauh. Secara berurutan setiap revolusi umat manusia menghasilkan revolusi dalam pertukaran moneter dan nilai. Ini sebabnya menjadi penting untuk bercermin pada masa lalu, untuk memahami masa kini, serta memperkirakan masa depan. Untuk memberi konteks pada semua bahasan ini, kita harus mulai dari awal dan berbicara mengenai asal-usul manusia.

REVOLUSI PERTAMA: MERAMU KEYAKINAN BERSAMA

Tujuh juta tahun yang lalu, nenek moyang pertama umat manusia muncul di Afrika. Tujuh juta tahun kemudian, keberadaan umat manusia ditelusuri oleh arkeolog di Afrika Selatan, di mana mereka meyakini menemukan beberapa tautan yang hilang dalam sejarah kita. Sejarah yang ditelusuri hingga wujud hominid pertama. Mungkin Anda bertanya apakah itu hominid?

Jauh di masa lampau, ilmuwan percaya bahwa lempeng tektonik Eurasia dan Amerika bertabrakan dan menetap, menciptakan sebuah wilayah dataran yang sangat luas di Afrika setelah Zaman Es. Tanah yang sangat luas ini sangat datar hingga ratusan mil jauhnya dan kera yang menghuni dataran ini tiba-tiba tersadar tidak ada pohon yang dapat dipanjat. Sebagai gantinya, hanya ada dataran, buah beri, dan rumput. Kera yang kesulitan melintasi ratusan mil menggunakan tangan dan kaki mulai berdiri tegak untuk memudahkan mereka berjalan di daratan. Hal ini menghasilkan perubahan pada sistem kabel otak setelah ribuan tahun, yang mengarah pada wujud awal dari apa yang kini dikenal sebagai manusia.

Penghubung pertama untuk memahami rantai ini adalah penemuan Lucy. Dinamai berdasarkan lagu The Beatles, "Lucy in the Sky with Diamonds", Lucy adalah rangka pertama yang dapat disusun utuh untuk memperlihatkan bagaimana wujud manusia purba muncul di dataran Afrika pada dunia pasca-Zaman Es. Rangka itu ditemukan pada awal tahun 1970-an di Etiopia oleh ahli paleoantropologi, Donald Johanson, dan merupakan sebuah contoh awal  hominid australopithecine yang berumur sekitar 3,2 juta tahun. Rangka tersebut terdiri dari tengkorak kecil, mirip dengan yang dimiliki oleh kebanyakan kera, serta bukti bahwa mereka berjalan dengan dua kaki dan tegak, mirip dengan manusia dan hominid lain. Kombinasi ini mendukung pandangan evolusi manusia bahwa bipedalisme mendahului perkembangan ukuran otak.

Sejak Lucy ditemukan,banyak penemuan menakjubkan lain di tempat yang kini disebut Tempat Kelahiran Umat Manusia di Afrika Selatan, situs Warisan Dunia UNESCO. Tempat ini memperoleh status tersebut setelah penemuan "Little Foot", rangka  Australopithecus yang hampir lengkap, yang berusia lebih dari tiga juta tahun yang lalu, oleh Ron Clarke di antara 1994 dan 1997. Mengapa "Little Foot" begitu penting?

Sebab, hampir tidak pernah ada penemuan fosil hominin utuh. Alasannya, tulang belulang tersebar di seluruh bumi saat tanah tenggelam ke dalam permukaan bumi, dan sisa-sisa makhluk hidup tersebar di antara gua-gua berpori di bawah permukaan bumi. Maka, kemungkinan menemukan sebuah rangka utuh sama besarnya dengan kemungkinan menemukan lagu yang enak didengar dari pemusik Jedward. Secara keseluruhan, pohon kehidupan manusia yang termasuk ke dalam spesies  Homo, khususnya Homo sapiens, mempunyai beberapa cabang lain, termasuk di dalamnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun