Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cuwekbebek

28 Mei 2019   15:42 Diperbarui: 29 Mei 2019   11:08 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penuh harapan dan mata berkaca-kaca, wajah Kevin menunjukkan tanda-tanda jiwa  yang terguncang.

"Tujuh belas juta dalam satu minggu? Itu ... mengejutkan ... sangat mengejutkan. Dan berapa proyeksi Anda untuk semester pertama?"

Wajah Nia bercahaya oleh euforia. "Bertambah secara eksponensial sesuai pengamatan selama awal minggu kedua ketika kita menyederhanakan kriteria pendaftaran ... "

"Kalian menyederhanakan prosesnya?" Nono menyela.

Nia menggosok ujung hidungnya yang mancung dan mengedipkan sebelah kepada kepala Divisi IT itu.

"Kita tidak hanya menyederhanakannya, Tuan Nono. Kita menghapus seluruhnya! Target pengguna kita tidak punya waktu atau tenaga untuk memberikan alamat email. Bukan begitu cara Cuwekbebek! Dan sekarang kita sudah menerapkan DCP... "


"DCP?" mulutku gatal tak bisa diam.

"Protokol Disabilitisasi Klik. DPC secara aktif akan memastikan bahwa ketika godaan menyerang pengguna, mereka tidak dapat mengirim konten yang bertentangan dengan Syarat dan Ketentuan yang berlaku."

Menutup muka dengan kedua telapak tangan, aku menarik napas dalam-dalam.

"Jadi yang kamu maksudkan adalah: kita memiliki platform media sosial di mana pengguna mendaftar dengan tidak benar-benar mendaftar dan didasarkan pada prinsip tunggal  bahwa siapa pun yang melakukannya, atau lebih tepatnya tidak melakukannya akan secara aktif diblokir dari melakukan apa pun yang mungkin dilakukannya."

"Mereka tak peduli."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun