Yaaaa…. Ya Ya Ya….
Masih pakai tjelana kolor
Bukan guru bukan profesor
Kalo’ main senang ndhelosor
Di bawah rindang pohon kelor
Kalo’ manggil tangan melambai
Senangannya selalu bikin ramai
Siang malam dibelai-belai
Jika lelah di kasur terkulai
Ada yang bawa’ mainan
Hanya satu jadi rebutan
Yang dapat ketawa cekiki’an
Yang punya tangis-tangisan
Kalo’ nyanyi suaranya sumbang
Kue tanah dibuat mainan jualan
Yang beli berkacak pinggang
Yang jual umbar senyuman
Siang hari main perang-perangan
Senapannya dari tuas pohon pisang
Kebun ladang medan pertempuran
Yang empunya uring-uringan
Malamnya main umpet-umpetan
Di bawah sinar terang rembulan
Siapapun yang jadi Si Pesakitan
Celingu’an bingung sendirian
Yaaaa…. Ya Ya Ya….
Si Udin ke Mushola
Si Nainggolan ke Gereja
Si Made mengepulkan dupa
Si Gautama tangan merapal di dada
Hidup senang bertetangga
Rukun damai tiada petaka
Hati riang tiada terhingga
Kebersamaan hadirkan suka
Siapakah mereka
Anak-anak kita
Masa depan bangsa
Di ini negeri tercinta