Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau Ilalang di Tengah Padang Gersang

10 September 2018   11:30 Diperbarui: 10 September 2018   12:11 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setangkai bunga ilalang terbang terbawa angin di antara batang-batang pinus di tepi belantara

Ia terus melanglang walau kadang harus terhenti di dahan perdu di depannya

Kala angin bertiup lembut membawanya kembali terbang seiring kabut lembut yang sering menemaninya

Kadang badai juga menghempasnya di bebatuan kering

Angin yang tak pernah berhenti terus mengajaknya menari-nari di atas padang  seperti kutilang yang terus melompat kian kemari mencari belalang

Atau manyar yang tersesat di tepian hutan dari ladang  tebu yang telah hilang ditebang

Di atas kerikil cadas di tengah padang setetes embun masih tersisa walau mentari telah merangkak ke langit

Bunga ilalang pun tertahan girang

Kabut  tipis membelai dan membasahi lembut bunga ilalang dan memberinya kesegaran

Esok hari kala mentari mengintip dari peraduannya, bunga ilalang pun telah hilang

Sebuah tunas telah tumbuh segar dengan memancarkan pelangi dari embun yang menemani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun