Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keprihatinan Bumi yang Membara

10 Mei 2024   11:11 Diperbarui: 10 Mei 2024   11:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keprihatinan Bumi yang Membara

Bait 1

Bumi merintih, pilu teramat,
Suhu kian panas, ambang batas terlewati.
Keprihatinan membuncah di dalam batin,
Apa yang harus dilakukan, sebelum terlambat nanti?

Bait 2

Hutan ditebang, polusi membumbung tinggi,
Lautan tercemar, hewan terancam punah.
Keserakahan manusia, bagai pisau bermata dua,
Menghancurkan alam, merenggut masa depan yang cerah.

Bait 3

Kenaikan suhu bumi, bukan lagi khayalan,
Nyata di depan mata, membawa bencana di berbagai penjuru.
Banjir melanda, kekeringan melanda,
Musim kian tak menentu, alam kian resah gelisah.

Bait 4

Apa yang harus kita lakukan, sebelum terlambat?
Mari bergandengan tangan, bersatu padu,
Melawan kerusakan alam, demi masa depan yang lebih baik.

Bait 5

Hentikan pengrusakan hutan, jaga kelestarian alam,
Kurangi polusi, hiduplah lebih ramah lingkungan.
Gunakan energi terbarukan, hemat energi,
Mari jaga bumi, demi masa depan yang tak terperi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun