Pada ujung jalanan tanah berbatu kerikil yang sunyi di dekat Mushola Nurul Huda SP 7, para anak yatim itu duduk dengan tenang, bukan dengan gegap gempita hanya bersama niat tulus dan penuh cinta LAZ Assalaam Timika menyusuri hutan Papua membawa kepedulian bagi bocah-bocah dimana selalu merindukan kasih sayang ayahandanya.
Para anak yatim itu tak pernah meminta dan tidak menuntut hanya saja harapannya selalu terpancar; untuk dipeluk hangat, diperhatikan dengan tulus, juga balasan senyum jujur saat menyapanya. Dan hari itu, Selasa 29 Juli 2025 lalu menjadi bukti bahwa Allah SWT menjawab doa bocah-bocah tanpa ayahanda itu melalui Tim LAZ Assalaam Timika.
Tim LAZ Assalaam Timika bergerak sejak hari sebelumnya menyampaikan kepada para dermawan agar berkenan partisipasi sedekah, sambutan donatur sangat baik, banyak diantaranya langsung mengirimkan donasi. Petugas pun segera menyiapkan paket bingkisan serta santunan yang akan dibagikan untuk anak-anak yatim di area Mushola Nurul Huda SP 7.
Setelah shalat zuhur dan semua keperluan sudah disiapkan, Tim LAZ Assalaam Timika memutuskan berangkat, untuk barang-barang dikawal 1 orang menggunakan Maxim, sementara yang lain mengendarai motor masing-masing, mobil-pun meluncur diikuti kendaraan, namun ada petugas yang harus membeli snack hadiah maka perlu belanja tambahan.
Mobil terus malaju semakin di depan, semenatara 2 motor mengikuti dari belakang masih bisa memantau dari kejauhan hingga di SP 5 dan setelah belok di ujung jalan besar akhirnya tertinggal, bersyukur ada Tim LAZ Assalaam Timika lain yang menunggu sehingga masih bisa terus dikejar sampai di gerbang SP 7 kemudian berbelok ke kiri dimana suasana kota telah berubah sepi.
Sampai di area ini Tim LAZ Assalaam Timika yang belanja snack hadiah itu masih belum muncul hingga akhirnya mobil dan rombongan tiba di Mushola Nurul Huda SP 7 pun petugas itu belum muncul juga, akhirnya acara yang sudah jauh lewat dari jadwal rencana awal pun dimulai tanpa menunggu lama lagi, wajah-wajah polos anak-anak yatim tampak berbinar.
Anak-anak yatim itu berdiri dengan sabar dan berbaris rapi menunggu giliran diberi bingkisan dan santunan satu persatu sambil mengumandangkan sholawat yang membuat acara bertambah syahdu, di balik sorot mata bocah-bocah surga itu tersimpan perjuangan - sebagian dari mereka ditinggalkan sosok sang ayah sejak kecil, atau beberapa diantaranya bisa membayangkan walau samar.
Bayangan ayah bagi anak-anak yatim kini tinggal lantunan doa dalam setiap sujud-sujud mereka, kegiatan santunan oleh LAZ Assalaam Timika ini menjadi momentum untuk mengingat betapa besar nikmat yang Allah SWT berikan kepada hamba-hambaNya dimana sering terlupakan yaitu hadirnya sosok seorang bapak pelindung dan wali yang merupakan anugerah berharga.
Di tengah ketidakhadiran sosok ayah bagi anak-anak yatim itu kasih sayang dari kaum muslimin melalui tangan para dermawan LAZ Assalaam Timika hadir mengisi celah kosong di hati bocah-bocah surga itu, bingkisan dan santunan yang diberikan bukan sekadar jajanan dan sejumlah uang saja melainkan simbol cinta, perhatian, pelukan serta doa yang terus terhubung dari hati ke hati.
Anak-anak yatim itu tampak menggenggam erat bingkisan dan santunan yang diberikan LAZ Assalaam Timika, wajah bocah-bocah surga itu terlihat penuh syukur seakan-akan sedang memeluk bukan sekedar benda melainkan harapan baru serta nyata, para petugas pun sangat terharu karena beberapa di antaranya mengucapkan terima kasih.