Mohon tunggu...
Zulfikar Ali Husen
Zulfikar Ali Husen Mohon Tunggu... Penulis - Konstruktif, Inovatif dan Adaptif

Seperti Matahari

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terbuai Aku

4 Maret 2021   12:56 Diperbarui: 4 Maret 2021   12:58 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari pagi ke pagi

Melihat fajar tak berarti

Mungkin lagi keadaan sepi

Maut mengantarkan arti bagi mereka yang masih hidup dibumi

Senja berganti malam

Hanya ada aku dan kelam

Lantas kamu? Ya, kamu disana dalam muram

Lalu bertemu pun harus menembus langit ketujuh hingga masam

Angin bawalah diriku pergi

Pergi ke tempat sunyi

Sunyi yang tampak aku dan aku

Akulah yang tahu tentang aku

Hujan basahi aku dengan derasnya benci agar aku tahu bagaimana memaki

Matahari bakarlah aku dengan sinar dengki mu agar aku tahu rasanya dimusuhi

Lautan tenggelamkanlah aku dalam samudera hina untuk aku ketahui nikmatnya terzolimi

Nona, ajarkan aku cinta agar aku tak tersesat dalam jenggala fatamorgana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun