Mohon tunggu...
Zulfikar
Zulfikar Mohon Tunggu... Buruh - 😋 bukan konten kreator 😋

Hanya seorang budak korporat biasa yang mencoba bertahan hidup dan membahagiakan keluarga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemerintah Tidak Mungkin Memihak Buruh

3 Desember 2021   01:30 Diperbarui: 3 Desember 2021   01:33 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Wikimedia

Dari dua kemungkinan di atas, maka kita sudah dapat mengambil kesimpulan. Bahwa jika di antara keduanya lolos menjadi wakil rakyat, tidak mungkin mereka akan mendukung buruh. Sudah pasti mereka akan mendukung para pengusaha.

Di negara demokrasi, seseorang bukanlah dipilih oleh rakyat. Melainkan, satu orang calon tersebut menggerakkan massa di belakangnya merekayasa masyarakat untuk memilihnya.

Kemudian, apa peran kaum buruh dan pekerja di dunia demokrasi? Sayangnya, para buruh hanya dipakai suaranya saja untuk melegitimasi sebuah kekuasaan atas nama demokrasi. Itulah faktanya.

Pengusaha Lebih Bisa Diandalkan Dalam Mengelola Keuangan

Para pengusaha, sudah diketahui memiliki reputasi. Jelas bahwa mereka lebih mampu mengelola ekonomi ketimbang para buruh.

Bisakah si miskin mengungguli si kaya? Bisa saja, jika mereka mau.

Dari perspektif di atas, jika pemerintah diberikan suatu pilihan untuk memberikan bantuan kepada pengusaha atau buruh. Tentu pemerintah lebih senang memberikannya kepada pengusaha.

Jika uang tersebut diberikan kepada pengusaha, maka mereka akan mengembangkannya dalam bentuk usaha-usaha lainnya. Kemudian, hal tersebut memicu pengembalian modal lebih cepat.

Berbeda jika memberikan segepok uang kepada buruh. Mereka hanya akan mempermewah hidup mereka dengan cicilan kredit motor, kulkas, TV, dan barang mewah lainnya.

Sebesar apapun subsidi yang diberikan pemerintah si miskin tetaplah miskin, malah menjadi beban, tak ada yang berubah.

Untuk Melindungi Kalangan Bawah

Pengusaha harus diberikan jatah makan agar tidak memakan orang-orang kecil di bawahnya. Jika kita ilustrasikan di dalam kolam, ikan besar adalah pengusaha dan ikan kecil adalah si miskin, dan pemerintah sebagai peternak ikan.

Di suatu waktu si peternak ikan hanya mampu membeli satu jenis pakan ikan. Jika ia membeli untuk ikan kecil, ikan kecil itu mungkin akan gemuk. Namun, di luar dugaan mereka akan habis, dimakan oleh ikan besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun