Mohon tunggu...
ZULFIAN SYAH
ZULFIAN SYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Alam Takambang Jadi Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pahlawanku

19 Maret 2018   06:20 Diperbarui: 19 Maret 2018   07:43 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau susuri jalan setapak tanpa beralaskan kaki.

Berbekal harapan pembangkit semangat.

Ku berdiri di belakangmu.

Ikuti setiap langkah nan kau cetus.

Di setiap langkahmu.

Kau ukir pesan manis di hati.

Berikan bekal tuk hidup ini.

Wariskan kiat dan strategi.

Senyum tulus ; Asa berlimpah.

Kiri-kanan jurang tak dihiraukan.

Tebing curam kau daki sudah.

Hujan panas terik mentari.

Bukan kendala berarti di setiap langkahmu.

Tekadmu tuk gapai asa.

Tak sesuatu pun mampu membendung.

Tak satu pun mampu menghalangi.

Tuk surutkan semangatmu.

Pudarkan tekad nan abadi.

Kokoh teguh akan prinsip.

Itulah dikau.

Bak karang di lautan.

Senantiasa ombak menghantam.

Tiada henti lagi dan lagi.

Tak sedikitpun langkah mundur kau tampakkan.

Sedikitpun kesempatan tak kau berikan.

Berdiri tegak pada posisinya.

Laksana kali pertama ku saksikan.

Setiap kali ia datang.

Kau kembalikan.

Memecahnya dan tersenyum.

Lagi dan lagi sang ombak datang.

Disertai keyakinan akan berhasil.

Beriringan rasa optimis mampu merobohkan.

Dengan keyakinan mampu melunturkan.

Tetap sama akan pendirian si karang.

Senyum manis ku petik darimu.

Semangat juang tanpa batas.

Menjadi penyemangat bagiku.

Tuk jalani semua ini.

Jalani hidup penuh misteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun