Mohon tunggu...
Zulfa Salman
Zulfa Salman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis | Mahasiswa

Senang menjahit kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keadilan Bagi Sang Pengadu

13 April 2024   09:32 Diperbarui: 13 April 2024   09:35 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arabian Night oleh Mary Sedici (Sumber: Fine Art America) 

Ita mengangguk.

"Carikan... siapa yang menukil permata dari tusuk rambut ini... carikan dan bawa. Kau akan tahu, segala apa yang kuketahui."

Ita mengangguk lagi. Lalu ia pergi. Tiga hari kemudian Ita datang pada Sabiha dengan seorang wanita yang cantik rupanya, kusam wajahnya, dan berantakan gaunnya. Wanita itu terbaring di tanah, dengan tangan Ita mencengkeram erat rambut hitam panjangnya. 

"Dia," ujar Ita, melirik singkat si wanita yang telah kering air matanya.

Sabiha berjongkok, meraih tangan si wanita yang mengepal, dan membuka kepalan tangan itu. Sebuah batu permata merah delima yang sempurna ukirannya ternyata ada dalam genggaman itu.

"Cantikku," gumam Sabiha, merindu. 

Sabiha mengantungi batu itu ke dalam kantung sutranya. Kini ia telah sepenuhnya menaruh perhatian pada Ita dan tamu tak diundangnya. "Tinggalkan ia di sana. Kau... pinta air hangat dan tujuh rupa pada Kusi. Aku yang suruh. Esok kau harus cantik," tutur Sabiha, lembut. Dengan titah itu, Ita terusir dari ruangan. 

Wanita cantik yang dibawa Ita mendongak untuk menatap Sabiha, kebencian menyala-nyala di kedia matanya. "Kau... akan menyesal..." katanya.

Sabiha tersenyum lebar. "Wanita cantik tidak pernah menyesal. Karena mereka tidak pernah salah... kau bersalah. Aku menghakimi. Dosamu bukan mencuri batuku-"

"Pelayanmu yang menaruh batu itu di tanganku!"

"Dosamu... adalah... hidup."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun