Definisi dan Ruang Lingkup Geostrategi Nasional, Geostrategi naisonal merupakan  suatu pendekatan atau cara pandang strategis yang didasarkan pada kondisi geografis suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional. Dalam konteks Indonesia, geostrategi merujuk pada pemanfaatan letak geografis, SDA, keanekaragaman budaya, dan posisi strategis di dunia untuk mewujudkan tujuan nasional, seperti kemakmuran rakyak, kedaulatan negara, dan stabilitas nasional. Berikut definisi umum geostrategi, geostrategi adalah kombinasi antara geografi dan strategi yang artinya geostrategi menekankan pada bagaimana suatu negara memanfaatkan keunggulan geografisnya untuk menjaga keamanan kedaulatan wilayah, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, untuk memperkuat politik dan diplomatik dalam hubungan internasional (Sulisworo, Wahyuningsih, and Baehaqi 2012). Ruang Lingkup Geostrategi Nasional meliputi:
- Wilayah Geografis: mencakup pemanfaatan daratan, lautan, udara, serta batas-batas negara.
- Sumber Daya Alam: meliputi kekayaan laut, tambang, kehutanan, pertanian, dan energi.
- Demografi dan Budaya: penduduk yang besar dan beragam menjadi modal sosial dan kekuatan nasional.
- Stabilitas Kawasan: keterlibatan dalam menjaga stabilitas kawasan Asia-Pasifik.
- Pertahanan dan Keamanan: penempatan dan pengembangan kekuatan militer dan non-militer berbasis kondisi geografis.
Geostrategi Indonesia juga tercermin dalam wawasan kebangsaan seperti Wawasan Nusantara, yang menekankan kesatuan wilayah dan kepentingan nasional yang tidak terpisah antara daratan dan lautan (Nafiah and Slam 2024).
     Keterkaitan Geostrategi dengan Perumusan Kebijakan Publik, hal ini Geostrategi tidak hanya menjadi konsep abstrak, tetapi memiliki peran praktis dalam perumusan kebijakan public di berbagai sektor. Pemerintah perlu mempertimbangkan aspek geostrategi saat merancang kebijakan agar sesuai dengan kebutuhan nasional, agar lebih efektif dalam menghadapi ancaman dan tantangan global, dan mampu mengoptimalkan potensi wilayah Indonesia. Berikut adalah contoh keterkaitan geostrategi dan kebijakan publik:
- Di sektor pertahanan dan keamanan, geostrategi Indonesia tercermin dalam kebijakan pemerintah untuk memperkuat pertahanan wilayah perairan, khususnya di kawasan perbatasan strategis seperti Natuna. Langkah ini mencakup pembangunan dan modernisasi pangkalan militer, serta peningkatan kapasitas TNI Angkatan Laut guna mengamankan wilayah perairan yang rawan konflik, seperti Laut Cina Selatan.
- Dalam bidang ekonomi dan infrastruktur, konsep geostrategi diwujudkan melalui program "Tol Laut" dan pembangunan pelabuhan laut dalam (deep sea port) di berbagai wilayah. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar pulau dan memperlancar distribusi logistik nasional, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan antar wilayah .
- Di sektor kelautan dan perikanan, kebijakan pemberantasan illegal fishing menjadi contoh nyata penerapan geostrategi. Pemerintah memanfaatkan posisi geografis Indonesia yang kaya akan sumber daya laut dengan meningkatkan pengawasan, patroli laut, dan penegakan hukum terhadap kapal-kapal asing yang mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia.
- Dalam bidang lingkungan dan energi, geostrategi dimanfaatkan melalui pengembangan sumber energi terbarukan seperti panas bumi, tenaga angin, dan tenaga surya, yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara. Pemanfaatan potensi geografis ini menjadi bagian dari strategi mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
- Pada aspek hubungan luar negeri, geostrategi Indonesia tercermin dalam kebijakan Poros Maritim Dunia. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam perdagangan dan keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik, serta meningkatkan peran diplomatik Indonesia dalam menjaga stabilitas dan kerja sama internasional.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa geostrategi menjadi landasan penting dalam merumuskan berbagai kebijakan public yang strategis dan berorientasi jangka Panjang, demi mewujudkan ketahanan dan kemajuan nasional (Al Syahrin 2018).
Ketahanan Nasional sebagai Tujuan Strategis
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (AHTG), baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri (Karim and Widayati 2024). Ketahanan ini diukur melalui delapan unsur kehidupan nasional yang dikenal sebagai Astha Gatra yang terdiri dari dua kelompok besar,yaitu:
1. Gatra Alamiah (Tri Gatra):
- Geografi: Menyangkut letak wilayah Indonesia yang strategis di antara dua benua dan dua samudra, serta sebagai negara kepulauan. Kondisi geografis ini memengaruhi pola hubungan politik luar negeri, ekonomi, pertahanan, dan kebudayaan. Wilayah yang luas juga menuntut pemerataan pembangunan agar tidak terjadi ketimpangan.
- Kekayaan Alam: Meliputi sumber daya alam darat, laut, dan udara. Pengelolaan yang bijak terhadap kekayaan ini penting agar menjadi kekuatan ekonomi dan energi bangsa, bukan justru menjadi sumber konflik atau eksploitasi asing.
- Demografi: Menyangkut jumlah, persebaran, dan kualitas penduduk. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar sebagai potensi tenaga kerja dan pasar, namun tantangannya adalah ketimpangan persebaran dan kualitas sumber daya manusia.
2. Gatra Sosial (Panca Gatra):
- Ideologi: Pancasila sebagai dasar negara adalah fondasi dalam menjaga kesatuan bangsa. Ketahanan ideologi berarti menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap hidup dan diterapkan di tengah perubahan zaman dan pengaruh ideologi asing.
- Politik: Stabilitas politik nasional merupakan syarat mutlak dalam membangun negara. Ketahanan politik ditandai dengan pemerintahan yang demokratis, partisipatif, serta mampu mengelola konflik secara damai dan adil.
- Ekonomi: Ketahanan ekonomi mencerminkan kemampuan negara dalam menciptakan kemandirian ekonomi, daya saing, dan kesejahteraan masyarakat. Sistem ekonomi nasional harus mampu menghadapi tekanan global dan tetap berpihak pada kepentingan rakyat.
- Sosial Budaya: Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Ketahanan sosial budaya terlihat dari kemampuan masyarakat menjaga nilai-nilai budaya lokal, toleransi antar suku dan agama, serta solidaritas sosial di tengah arus globalisasi.
- Pertahanan dan Keamanan: Ketahanan di bidang ini menunjukkan kesiapan Indonesia menghadapi ancaman militer dan non-militer. Sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) menjadi model pertahanan yang menyatu dengan rakyat.Â
Kedelapan gatra tersebut saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Jika salah satu gatra melemah, maka ketahanan nasional secara keseluruhan bisa terganggu (Soepandji and Farid 2018).
     Geostrategi dan ketahanan nasional memiliki hubungan yang sangat erat dan saling memperkuat. Geostrategi berfungsi sebagai pedoman atau arah strategi nasional yang didasarkan pada keunggulan geografis Indonesia, sedangkan ketahanan nasional adalah tujuan akhir yang ingin dicapai dari penerapan strategi tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut, Geostrategi memberikan kerangka pemikiran untuk memanfaatkan seluruh potensi nasional, termasuk letak geografis, sumber daya alam, dan kekuatan sosial budaya.  Dengan menggunakan pendekatan geostrategis, pemerintah dapat menyusun kebijakan yang tepat dalam bidang pertahanan, diplomasi, ekonomi, serta pengelolaan wilayah dan sumber daya (Subakdi and Roring 2024). Strategi ini memungkinkan Indonesia untuk mengantisipasi dan merespons ancaman, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri, dengan cara yang efisien dan terkoordinasi. Geostrategi dapat membantu menjaga keseimbangan dan sinergi antar delapan gatra ketahanan nasional, sehingga tidak ada aspek yang terabaikan dalam pembangunan nasional. Berikut contoh nyata yang terjadi di Indonesia:
- Pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan (seperti Papua dan Kalimantan Utara) bukan hanya untuk alasan ekonomi, tetapi juga sebagai bentuk penguatan ketahanan wilayah.
- Diplomasi aktif Indonesia di kawasan Indo-Pasifik bertujuan menjaga stabilitas kawasan demi ketahanan nasional yang lebih luas.
Dapat disimpulkan menjadi geostrategi adalah alat, dan ketahanan nasional adalah tujuan. Keduanya bekerja bersama untuk menjaga keberlangsungan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Bastari 2021).