Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di posisi yang sangat strategis, yaitu ada diantara dua benua ( benua Asia dan benua Australia) dan dua samudra (samudra Hindia dan samudra Pasifik). Letak ini menjadikan Indonesia sebagai jalur penting dalam bidang perdagangan internasional sekaligus titik temu berbagai kepentingan global (Syafriadi 2017). Posisi geografis yang istimewah ini menjadi modal bagi negara Indonesia dalam mengembangkan strategi nasional untuk menjaga keamana dan mendorong kemajuan bangsa.
Dalam konteks ini, konsep geostrategi menjadi sangan penting bagi kepentingan bangsa. Geostrategi sendiri memiliki arti yaitu cara pandang dan bentuk strategi nasional yang memanfaatkan kondisi geografis  Indonesia untuk mencapai tujuan negara. Salah satu tujuan utama dari geostrategis ialah menciptakan ketahanan nasional, yaitu kemampuan bangsa dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari dalam negeri maupun dari luar. Namun  keunggulan dari posisi Indonesia juga membawa tantangan tersendiri. Beberapa diantaranya adalah konflik geopolitik seperti di Laut Cina Seletan, meningkatnya ancaman non-tradisional seperti teorisme, kejahatan lintas negara, perubahan iklim, serta ketimpangan pembangunan antar daerah. Masalah-masalah ini menuntut strategi yang hanya tidak tepat sasaran, tetapi juga responsif terhadap perkembangan zaman (Labibah and Fatimah 2024).
Melalui artikel ini, penulis akan membahas lebih dalam mengenai bagaimana peran geostrategi dapat membantu mewujudkan ketahanan nasional Indonesia yang kuat, berkelanjutan, dan adaptif terhadap dinamika global dan regional. Kajian ini akan didasarkan pada teori-teori yang relevan serta contoh-contoh kebijakan strategis yang telah atau sedang dijalankan pemerintah.
METODE PENELITIAN
     Penulisan artikel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode studi literatur (library research). Metode studi literatur adalah suatu pendekatan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menelaah, dan menganalisis informasi atau data dari berbagai sumber tertulis yang relevan dengan topik yang dikaji (Melfianora 2019). Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini meliputi e-book, artikel akademik, dan jurnal ilmiah yang bertujuan untuk menghadirkan temuan dan memiliki bahan penelitian sebagai pandangan acuan yang relevan tentang peran geostrategi dalam mewujudkan ketahanan nasional negara Indonesia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Letak georafis negara Indonesia sebagai basis Geostrategis
     Secara geografis posisi negara Indonesia terletak diantara dua Benua (Asia dan Australia) dan dua Samudra (Hindia dan Psifik). Letak ini menjadikan Indonesia berada pada posisi silang dunia (world cross position), yaitu berada di posisi strategis yang sangat penting dalam lalu lintas global  baik dari sisi darat maupun dari sisi laut. Dapat di jelaskan letak Indonesia dilihat dari sisi benua, sebelah utara Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara Asia seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, dan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Sebelah selatan Indonesia berbatasan dengan Benua Australia, termasuk negara tetangga seperti Timor Leste dan Papua Nugini. Sedangkan Indonesia dilihat dari sisi samudra, samudra Hindia di bagian barat dan selatan merupakan jalur laut utama perdagangan antara Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Samudra Pasifik di bagian timur adalah wilayah penting bagi jalur perdagangan dan keamanan yang menghubungkan Amerika dan Asia Timur (Indradipradana and Haridha 2023). Letak geografis ini membuat Indonesia berada di pusat interaksi antara kawasan strategis di dunia, dan sangat berpengaruh dalam berbagai bidang seperti keamanan regional, ekonomi global, serta politik internasional.
     Peran Indonesia dalam jalur perdagangan Dunia, Indonesia memainkan peran penting dalam jalur perdagangan dunia karena wilayah perairannya dilalui oleh beberapa jalur pelayaran internasional terpadat, seperti di Selat Malaka, merupakan salah satu jalur terpadat di dunia yang menghubungkan antara samudra Hindia dan Pasifik. Diperkirakan lebih dari 90.000 kapal melewati selat ini setiap tahunnya, membawa lebih dari 25% perdagangan dunia. Selat Sunda dan selat Lombok juga memiliki jalur alternatif penting yang dilalui kapal-kapal besar menuju ke Asia Timur. Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) merupakan jalur resmi yang ditetapkan oleh Indonesia untuk pelaksanaan hak lintas Alur Laut Kepulauan (ALK) berdasarkan konvensi hukum laut internasional. ALKI memberikan akses bagi kapal dan pesawat udara untuk melintas dengan aman dan normal di wilayah perairan Indonesia berdasarkan UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea),  terdiri dari ALKI I (selat Malaka-selat Sinda), ALKI II (laut Sulawesi-selat Makasar), dan ALKI III (laut Timor-selat Ombai-selat Wetar). Karena dengan peran ini, Indonesia memiliki pengaruh besar terhadap stabilitas perdagangan dunia. Ketika wilayah laut Indonesia aman dan stabil, maka pasokan energi, bahan pangan, dan barang konsumsi global juga ikut terjamin. Begitu juga sebaliknya, ketidakstabilan di kawasan ini bisa berdampak luas terhadap rantai pasok global (Rustam 2016).
     Keunggulan Strategis sebagai Negara Maritim dan Kepulauan, Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia yang lebih dari 17.000 pulau dan memiliki garis Pantai sepanjanng lebih dari 99.000 Km. Selain itu, sekitar 70% wilayah negara Indonesia adalah laut, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara Maritim sejati (Suradinata 2002). Keunggulan strategis ini mencakup beberapa hal, diantaranya ialah:
- SDA laut yang sangat bmelimpah: ikan, terumbu karang, minyak dan gas bawah laut, serta potensi energi laut (gelombang dan arus)
- Keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia (coral triangle), yang penting bagi ekologi global dan potensi ekonomi biru (blue economy).
- Peluang konektivitas antar wilayah melalui jalur laut yang lebih efisien jika dikelola dengan baik, seperti program Tol Laut.
- Posisi geostrategis militer dan pertahanan: wilayah perairan Indonesia sangat penting untuk pengawasan wilayah udara dan laut, serta sebagai buffer zone dari pengaruh eksternal.
- Namun, adanya potensi yang besar ini harus diimbangi dengan pengelolaan yang cerdas dan memiliki sistem pertahanan maritim yang kuat, karena wilayah laut Indonesia juga rawan terhadap berbagai ancaman, seperti pencurian ikan (illegal fishing), penyelundupan, terorisme laut, dan pelanggaran wilayah oleh kapal asing.
Konsep dan Peran Geostrategi dalam Kebijakan Nasional