Dan kita dibiarkan dengan pertanyaan ini, di tengah malam yang sunyi.
Bagaimana bisa sesuatu yang begitu mahaluas, sebuah perasaan yang bisa menggetarkan milyaran manusia sepanjang sejarah, memilih untuk singgah dan mewujud sepenuhnya hanya lewat satu orang?
Seolah kita diberi kesempatan untuk menampung seluruh samudra hanya dalam sebuah cangkir. Cangkir yang terbuat dari porselen yang paling rapuh.
Dan kita tahu, kita akan selalu mengingat bagaimana rasanya saat cangkir itu penuh, bahkan lama setelah ia pecah berkeping-keping.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI