Mohon tunggu...
naftaliazam
naftaliazam Mohon Tunggu... mahasiswa

idk

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Peran Jam Kerja Fleksibel Dalam Transformasi Organisasi Menuju Struktur Adaptif

30 Juni 2025   21:39 Diperbarui: 30 Juni 2025   21:39 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Abstrak

Perubahan lingkungan kerja yang dinamis menuntut organisasi untuk memiliki struktur yang adaptif. Jam kerja fleksibel menjadi salah satu strategi penting dalam merespons disrupsi, karena memberikan keleluasaan waktu bagi karyawan tanpa mengurangi produktivitas. Kebijakan ini tidak hanya mendukung efisiensi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan dan komitmen emosional karyawan terhadap organisasi. Penelitian menunjukkan bahwa fleksibilitas kerja berkontribusi positif terhadap keterlibatan dan retensi tenaga kerja, terutama jika diiringi pendekatan manajemen sumber daya manusia yang partisipatif dan berkelanjutan. Artikel ini bertujuan menganalisis peran jam kerja fleksibel dalam transformasi organisasi menuju struktur adaptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa jam kerja fleksibel bukan sekadar kebijakan teknis, melainkan bagian dari strategi perubahan yang mendukung ketahanan, inovasi, dan loyalitas karyawan dalam jangka panjang.

Kata Kunci : Jam kerja fleksibel, Transformasi organisasi, Struktur adaptif, Fleksibilitas structural, Era disrupsi

PENDAHULUAN

Dalam satu dekade terakhir, dunia organisasi telah mengalami guncangan struktural yang signifikan akibat disrupsi teknologi, perubahan perilaku konsumen, serta masuknya generasi kerja baru yang membawa nilai-nilai berbeda dalam dunia kerja. Disrupsi bukan hanya berdampak pada model bisnis dan proses produksi, tetapi juga mengguncang sistem kerja konvensional yang sebelumnya bersifat birokratis, kaku, dan sentralistik. Sebagai respons terhadap kondisi ini, "organisasi dituntut untuk tidak hanya melakukan penyesuaian operasional, melainkan juga melakukan transformasi struktural yang mendasar, agar tetap relevan, kompetitif, dan berkelanjutan"(Retensi et al., 2025). Transformasi ini mengarah pada pembentukan struktur adaptif, yaitu struktur organisasi yang lentur, dinamis, dan mampu merespons perubahan dengan cepat dan efektif.

Salah satu elemen penting dalam membangun struktur adaptif adalah fleksibilitas struktural, yang mencakup perubahan dalam pengaturan peran, proses kerja, dan sistem waktu kerja. Di antara berbagai bentuk fleksibilitas tersebut, "jam kerja fleksibel (flexible working hours) menonjol sebagai strategi yang tidak hanya responsif terhadap perubahan eksternal, tetapi juga mencerminkan komitmen organisasi terhadap kesejahteraan dan otonomi karyawan" (wisnu dicky, 2005). Penerapan jam kerja fleksibel memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan waktu kerja mereka dengan kondisi pribadi maupun dinamika lingkungan kerja, tanpa mengorbankan output atau akuntabilitas. Lebih dari itu, kebijakan ini membuka ruang partisipasi dan tanggung jawab yang lebih besar dari karyawan terhadap pencapaian tujuan organisasi.

"Menurut buku Perubahan Organisasi: Meningkatkan Daya Saing di Tengah Disrupsi, fleksibilitas dalam sistem kerja seperti jam kerja fleksibel merupakan bagian dari strategi besar transformasi organisasi yang bertujuan menciptakan model kerja yang kolaboratif". digital, dan berbasis hasil. Buku tersebut menekankan bahwa fleksibilitas bukan sekadar tuntutan eksternal, tetapi merupakan prasyarat utama bagi organisasi untuk bertahan dalam lingkungan yang berubah cepat dan tidak menentu. Di sisi lain, penelitian Dicky Wisnu Usdek Riyanto (2025) tentang Green Human Resource Management (Green HRM) dan "retensi karyawan memberikan perspektif penting tentang bagaimana pendekatan SDM berbasis keberlanjutan dapat memengaruhi keterikatan emosional karyawan terhadap organisasi". Dalam konteks ini, praktik Green HRM yang menekankan nilai keberlanjutan, pemberdayaan, dan partisipasi, terbukti meningkatkan komitmen afektif yang secara signifikan berdampak pada retensi karyawan. Meskipun penelitian tersebut lebih menyoroti aspek lingkungan, namun nilai-nilai yang dikedepankan sejatinya sejalan dengan esensi dari jam kerja fleksibel: memberi ruang dan kepercayaan kepada karyawan untuk mengelola dirinya dalam bekerja secara optimal.

Sayangnya, dalam praktiknya, masih banyak organisasi yang menerapkan jam kerja fleksibel secara administratif semata, tanpa mengaitkannya dengan agenda strategis jangka panjang. Padahal, "jika dirancang dan diimplementasikan secara tepat, jam kerja fleksibel dapat menjadi katalisator perubahan budaya organisasi, memperkuat otonomi karyawan, dan mendorong inovasi serta ketahanan organisasi" (wisnu dicky, 2005). Dengan  hal ini  bertujuan untuk menganalisis secara kritis peran jam kerja fleksibel dalam proses transformasi organisasi, khususnya dalam membangun struktur adaptif yang mendukung produktivitas, kesejahteraan karyawan, dan daya saing berkelanjutan. Kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoretis dan praktis dalam pengembangan kebijakan SDM yang selaras dengan tuntutan zaman.

METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Metode ini melibatkan kegiatan pengumpulan data dari berbagai sumber tertulis seperti buku, artikel jurnal ilmiah, dan dokumen relevan yang mendukung topik pembahasan. Studi literatur digunakan untuk mengidentifikasi masalah, menyusun landasan teori, serta menganalisis dan menginterpretasikan informasi yang berkaitan dengan jam kerja fleksibel dan struktur organisasi adaptif. Proses analisis dilakukan melalui pembacaan kritis, pencatatan, dan pengolahan data secara tematik untuk memperoleh kesimpulan konseptual yang mendalam. Pendekatan ini memungkinkan peneliti memahami secara komprehensif hubungan antara fleksibilitas kerja dan transformasi organisasi di era disrupsi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun