"Rani!" seru Ibu memanggilku.
"Ayo siap-siap!" perintah Ibu padaku."
"Tadi Bapakmu nelfon, katanya sebentar lagi akan sampai ke Jakarta dan menjemput kita pergi piknik."
Seperti biasa, Ibu dengan dandanan khasnya. Selalu terlihat tersenyum bahagia dengan mengenakan  gamis abaya lengkap tas tangan yang berwarna gelap dipercantik oleh kerudung berwarna senada dengan sepatunya. Ah, namanya mencintai tidak pandang seberapa lama usia pernikahan.
Setelah semua perlengkapan piknik kami siapkan. Â Kami pun duduk di teras rumah untuk beberapa saat.
"Rangga, cepat, Nak! Jangan sampai bapakmu datang, kita belum siap." Suara Ibu menggema sampai ke dalam kamar Rangga.
"Siap, Bu!" teriak Rangga. Anak itu segera bergerak cepat menuju teras.
Kutatap rona bahagia dari wajah Ibu. Menunggu Bapak pulang dari pekerjaan di luar kota adalah kebahagiaan tersendiri bagi Ibu.
Pun Aku dan Rangga merasakan hal yang sama seperti Ibu.
Akhirnya, Bapak datang juga. Tampak dari jauh, beliau menghadirkan seulas senyuman yang tulus.
" Terima kasih, Buk, karena selalu setia di sini menunggu Bapak." Lelaki paruh baya itu menyentuh pundak Ibu dan berpelukan dengan mesra.