Mohon tunggu...
Ziaw Noha
Ziaw Noha Mohon Tunggu... Akuntan - Menulis adalah nafasku

Aku menulis karena aku mencintainya. Di setiap ide-ide yang terlintas dalam benakku, di setiap aksara yang tergores dari penaku dan di setiap kebenaran yang terpancar untuk masyarakatku. Sungguh, aku mencintainya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sadarlah, Tunas Pahlawanku

8 November 2023   14:23 Diperbarui: 10 November 2023   08:59 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilsutrasi | www.nu.or.id

Sadarlah, Tunas Pahlawanku
Oleh: Ziaw Noha

Sadarlah tunas pahlawanku
Negeri ini sedang dijajah
Ibu pertiwi sedang dianiaya
Rakyat menangis sedang pembesar-pembesar tertawa

Sadarlah tunas pahlawanku
Otak generasi negeri ini dalam penindasan
Pemuda-pemudi jejeritan memuja kebebasan
Sedang prestasi dan kualitas diri hampa tak berkesudahan

Sadarlah tunas pahlawanku
Idealisme Pancasila sedang diubah arah
Musuh-musuh bersembunyi di balik produknya
Konsep-konsep ekonominya
Boneka politiknya
Undang-undang hukumnya
Komersial pendidikannya
Tontonan budayanya
Spam-spam teknologinya
Sungguh, merusak kemurnian sila-sila

Bagaimana bisa negara Ketuhanan Yang Maha Esa
Generasinya bangga melanggar perintah Tuhannya
Bagaimana bisa dasar dari segala sila-sila
Pondasi dari segala sila-sila
Dilumpuhkan dari tunas bangsanya

Sadarlah tunas pahlawanku
Di luar sana janin-janin terbiasa berhitung matematika
Anak-anak terbiasa merumuskan pemecahan masalah
Remaja-remaja terbiasa menciptakan penelitian ilmiah
Lulusannya bibit unggul yang cinta membaca
Keahliannya dielu-elukan kualitasnya di setiap negara
Mudahlah bagi mereka merenggut satu bangsa

Sadarlah tunas pahlawanku
Barangkali sesekali bercermin diri
"Apa maknaku untuk tanah air bumi pertiwi?"
Lalu menatap musuh-musuh Garuda
Sudah sampai mana mereka mengeruk dada?
Meninggalkan lubang besar menganga
Lubang-lubang kebodohan
Lubang-lubang kemiskinan
Lubang-lubang kemurtadan
Dan menyisakan tumpukan utang

Sadarlah tunas pahlawanku
Berhentilah berbangga di depan kamera
Mulailah berjuang membanggakan negara
Berhentilah berkeluh-kesah di depan media
Mulailah membaca ilmu-ilmu bermakna

Jadilah pemuda cerdas berprestasi
Kritis membangun idealisme negeri
Menciptakan penemuan-penemuan berfilosofis mercusuar
Berkarya memecahkan masalah besar
Menjadi mata air di tengah-tengah kegersangan
Membasuh keringnya keadilan
Menendang kepentingan-kepentingan
Lantang menyuarakan kemanusiaan

Tidakkah kau rindu mengibarkan Sang Saka?
Melihat kemakmuran rakyatmu senyum merekah
Dan menyaksikan merah putih di tiang negara-negara
Menjadi pemersatu bangsa-bangsa
Pelita kegelapan dunia

Sadarlah, tunas pahlawanku

Jakarta, 08 November 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun