Mohon tunggu...
Ziaw Noha
Ziaw Noha Mohon Tunggu... Akuntan - Menulis adalah nafasku

Aku menulis karena aku mencintainya. Di setiap ide-ide yang terlintas dalam benakku, di setiap aksara yang tergores dari penaku dan di setiap kebenaran yang terpancar untuk masyarakatku. Sungguh, aku mencintainya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saksi Episode

26 Oktober 2021   11:06 Diperbarui: 26 Oktober 2021   11:27 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi erupsi Merapi. (Foto: AFP/AGUNG SUPRIYANTO)

Terbelalak nanar menatap kuasa Ilah

Aku berbisik pada daun yang tertiup angin

Mengapa tanahku berhati dingin?

Adakah nista menoda tingkah laku kami

Hingga menyulut murka mengusir, "Pergi!"

Dimanakah penanda kesombongan manusia?

Garis pengukur culas mencemar jiwa

Untuk kami renungkan bersama  

Sebelum melintas batas neraca

Angin mengabarkan napak tilas

Tentang bebatuan kering nan keras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun