Mohon tunggu...
Muhammad Aziz
Muhammad Aziz Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 24107030112

Tetap ilmu Damkar, sekali tampil memadamkan yang menyala

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pertama Kali Tek Tok Naik ke Puncak Gunung Andong Via Sawit : Hujan Badai, Kabut Tebal, Bersama 3 Teman Yang Nekat

28 Maret 2025   21:08 Diperbarui: 28 Maret 2025   21:08 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Setelah hampir 4 jam perjalanan yang penuh perjuangan, akhirnya kami sampai di puncak Gunung Andong. Tapi, yang bikin sedikit kecewa adalah puncaknya yang malah tertutup kabut tebal. Pemandangan yang kami impikan di atas gunung nggak kelihatan sama sekali. Hujan masih turun deras, angin masih berhembus kencang, dan kabut benar-benar menutupi semuanya. Tapi meskipun nggak ada pemandangan indah yang bisa kami nikmati, ada perasaan bangga dan puas yang nggak bisa digambarkan. Kami sudah berhasil sampai puncak, dan itu sudah cukup buat ngebangkitin semangat lagi.

Di puncak, kami duduk sebentar, makan camilan, dan minum air. Sambil ngobrol-ngobrol, kami sadar kalau sebenarnya perjalanan ini bukan cuma soal pemandangan, tapi juga soal bagaimana kami bisa bertahan bareng-bareng dalam kondisi yang sulit. Meskipun nggak ada foto keren dengan latar belakang pemandangan indah, tapi kami merasa puas banget karena sudah melewati semua tantangan dan bisa sampai di puncak.

Turun dari Puncak: Hati-Hati dan Santai, Tapi Tetap Waspada

Setelah beberapa saat di puncak, akhirnya kami memutuskan buat turun. Turun gunung biasanya lebih santai, tapi tetap aja, jalannya licin banget karena hujan dan kabut yang masih ada. Kami nggak buru-buru, lebih ke santai aja, tapi tetap waspada. Beberapa kali kami harus berhenti buat istirahat sejenak karena cuaca yang masih dingin dan kaki yang mulai pegal. Sambil turun, ngobrol-ngobrol ringan dan berbagi cerita bikin perjalanan turun ini terasa lebih menyenangkan.

Kami sampai di basecamp sekitar jam 12 siang. Walaupun badan basah kuyup, kedinginan, dan lelah banget, tapi hati kami senang banget. Rasanya sudah nggak ada lagi yang bisa lebih membanggakan selain berhasil menaklukkan Gunung Andong di tengah hujan badai dan kabut yang tebal. Itu benar-benar jadi pengalaman pertama yang nggak terlupakan.

Kesimpulan: Perjalanan yang Nggak Akan Terlupakan

Pendakian pertama kami ke Gunung Andong via jalur Sawit ini benar-benar pengalaman yang seru, meskipun penuh dengan tantangan. Hujan badai, kabut tebal, dan cuaca yang nggak bersahabat memang bikin perjalanan ini nggak mudah. Tapi dengan semangat yang nggak pernah padam, kami akhirnya bisa sampai puncak dan merasakan kemenangan kecil yang membanggakan. Perjalanan ini juga mengingatkan kami tentang pentingnya persiapan, kekuatan mental, dan tentunya kebersamaan.

Jadi buat kalian yang pengen naik Gunung Andong, jalur Sawit bisa jadi pilihan yang oke, tapi siapin mental dan fisik yang prima, karena alam bisa berubah kapan aja. Yang penting, jangan takut menghadapi tantangan dan nikmatin setiap langkah yang kalian ambil!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun