Samakah ibadahku dan ibadahmu, samakah waktu dan caranya
layakkah bila nanti diiriku membuatkan masakan untukmu
Sesuaikah masakanku dengan lidahmu, dan sesuaikah teh atau kopi yang kubuat untukmu
Untukmu, calon penopang segala kekuranganku..
Kumohon, tegurlah aku dengan perasaan dan jangan salahkan.
Karena aku belum mengenalmu sebelumnya dan masaku memahami kepribadianmu tidaklah secepat dan seteliti ibumu
Pahami bila terkadang sifat maluku, membuatmu risih atau geregetan
Pahamilah, bila dibulan pertama kita bersama aku akan lebih banyak menunduk dan tak berani memandang wajah teduhmu
Wallah, itu bukan karena aku tak menerimamu, tapi Karena aku belum terbiasa memandang laki-laki yang bukan mahramku terlalu lama. Sungguh, teruskanlah memandangku aku menyukainya dan itu membuatku terbiasa
Ajarilah, bila ilmu agamaku tidaklah sebaik dirimu. Karena aku bertemu denganmu untuk menyempurnakan segala apa yang kurang dari diriku. Dan aku yakin kau akan melakukannya.
Nasehatilah, bila rasa canggungku, sifat maluku, dan semua kesalahanku menurutmu tidaklah baik. Karena aku istrimu, aku muridmu, aku yang kau bimbing, dan aku tak sesempurna ibumu