Mohon tunggu...
sahna FQ
sahna FQ Mohon Tunggu... Petani - Aku

aku dan kamu adalah manifestasi dari rasa, cinta, dan kekayaan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Srikhandi (Sira Khanaya Andhini)

11 Februari 2019   11:20 Diperbarui: 11 Februari 2019   11:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

dadio ayu sing teko atine, ojo mung dadi ayu sing teko rupane

"Rekan, Rekanita yang kubanggakan. Ayu...ganteng iku akeh macem e, pinter, ngerti, ngaji, lomo, alus, sregep, jujur. Iku nggih wujud ayu utawi ganteng naming dalam bentuk lain. Mboten wonten ukoro biasa, mergo gustimu nyiptak ake awakmu-awakmu kabeh luarbiasa. Saya Sira Reima Andini, Selamat bergabung dan berjuang bersama. Wallahul muwafiq illa aqwamitthoriq, Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

"Wa'alaikumussalam warohmatullohi wabarokatuh". Jawab para peserta MAKESTA dengan penuh semangat. Reima selalu bisa membakar semangat disetiap workshop atau kegiatan yang ia isi. Beberapa peserta ada yang langsung ngefens dan ingin mengenal siapa sosoknya. Bukan cantiknya yang membuat ia dikagumi, tapi sebab ceria dan pesona nya yang memikat. Dia bukan sosok fanatik, bukan pula pengagung deskriminasi. Dia meyakini ke-NU an tapi tidak menafikan Muhammadiyah dan golongan lain. Sedari remaja ia diajari Ndelik ning Padhangan, yang artinya menjadi jernih ditengah keruh, menjadi putih ditengah pekat, dan menjadi toleran ditengah mayoritas.

Kakeknya buyutnya Simbah Muhammad Ishaq dari ayah tidak ada keturunan Kyai, melainkan seorang Penjelajah waktu yang sering naik kegunung-gunung hidup nelangsa dan mengasingkan diri memahami makna-makna jawi tapi lekat pada syari'at.

                "Mbok yo manuto to Rei, wong mas Zidan lho yang minta kok yo ngglelengmu panggah." Ucap Rekan Anwar ketua acara tersebut, kelanjutan omelan tadi.

                "hehehheh.... Salae sinten matur e ndadak... wong subuh baru ngabarin, padahal pagi aku ada job lain lho". Jawab Reima

                "Dadi salae aku Rei?". Tanya Zidan tiba-tiba datang.

                "Mboten bang zee.. salah kula". Jawab Reima cepat, sementara rekan anwar dan rekan lain terkekeh melihat Reima mati kutu saat ada bang zee.

                "Segera ke belakang panggung ayok yang lain, War beritahu yang tadi kita bicarakan ya". Kata zee kepada rekan-rekanita. Mereka pun segera berjalan sesuai arahan zidan. Zidan Arju Robbina, sosok manis dengan wajah maskulin penuh wibawa. Ayahnya Yai Aly As'ad sosok Kyai pengasuh pondok tahfidzul qur'an cukup ternama disalah satu kota di Jawa Barat, ahli Qur'an yang terkenal tawadhu' dan setia. Disebut Setia sebab belum menikah sejak 7 tahun silam ibu zidan meninggal, tidak banyak yang tau apa penyebab beliau tidak menikah lagi. Tapi tak ada perkembangan berbeda pada jumlah santrinya yang terus meningkat.

                "ini segera makan... mesti kebiasaan ga tau sarapanmu isih". Ucap zidan sembari memberikan nasi kotak dan aqua.

                "Njih suwun bang zee...". Jawab Reima, kemudian nylonong pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun