Kulihat sebatang tubuh rapuh sejak tadi bersandar diam menghitung butiran hujan. Sepasang mata teduh menatap hampa lalulalang kendaraan di jalan.
Aku tak ingin berucap iba. Itu akan berujung luka.
Kusaksikan, seruas bambu berujung daun pisang tak lagi berayun pelan. Mungkin lalat pengganggu telah meringkuk di sarang kedinginan.
Aku tak ingin berucap kasihan. Itu akan menambah beban.
Berkali kulihat dan kusaksikan. Seulas senyuman itu terlantar di antara pajangan jajanan. Mungkin jejak ingin telah melesat dan tersesat di kejauhan angan.
Seusai azan, aku ingin berbagi bisikan: "Nak, Ramadan bukan hanya menahan. Tapi bertahan!"
Curup, 25.04.2021
zaldychan
(Untuk pedagang Takjil di sudut hujan)