Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Mimpi Badri

28 September 2021   15:16 Diperbarui: 28 September 2021   17:04 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Seorang Lelaki (Photo by Aidan Roof from Pexels)

***

"Kopi setengah, Makwo!"

Tanpa suara, perempuan paruh baya itu meracik pesanan Badri. Tak sampai dua menit, satu gelas kecil beralas piring plastik warna biru sudah terhidang.

Pagi yang dingin. Permukaan bibir gelas itu, mengeluarkan asap tipis yang melewati nampan-nampan yang berisi aneka gorengan di atas meja.

Bardi ajukan telapak tangan kanannya mengajakku bertukar salam. Kemudian memilih duduk di hadapanku.

"Kenapa ngopi lagi?"
"Saran Abang tak manjur!"

Seperti biasa, Makwo pemilik kedai kopi segera menjauh dari meja. Enggan mendengar cerita usang dan terus berulang yang meluncur dari mulut Badri.

"Mimpi lagi?"
"Iya."
"Mati lagi?"

Sesaat Badri membisu. Kemudian menganggukkan kepala.

"Malam tadi, sebuah rumah ludes terbakar, Bang. Menghanguskan seluruh penghuninya."
"Kau salah satu penghuninya?"
"Iya."
"Di mimpi itu, kejadiannya tanggal 31?"
"Entahlah!"
"Atau, nomor rumah itu 31?"
"Aku tak tahu, Bang!"

Seperti nada suaranya, wajah Badri terlihat kuyu dan putus asa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun