Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pesan Pak Masnar

25 Februari 2021   17:07 Diperbarui: 25 Februari 2021   17:51 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi seorang guru (sumber gambar: pixabay.com)

"Jadi Presiden, Pak!"

"Bagus! Siapa yang ngajari?"

"Ibu."

Tawa memenuhi ruang kelas. Hanya sesaat. Kemudian senyap. Usai mendengar satu ketukan keras mistar panjang berbahan kayu dari meja guru.

Mata Pak Masnar memenuhi kelas. Kutatap dua wajah anak perempuan yang duduk di barisan paling depan. Keduanya langsung tertunduk. Beberapa anak laki-laki yang duduk di barisan paling belakang pun, memilih diam.

"Luar biasa! Rajin-rajin belajar, Nak! Biar cita-citamu tercapai.""

Pak Masnar bangkit dari duduk, segera berdiri di samping kananku. Tangan kirinya menyentuh bahu kiriku. Tangan kanan Pak Mastar, mengusap kepalaku. Pelan. Sejenak, kurasakan matanya menatapku, dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Duduklah! Sebelum jadi Presiden, kau belajar mengunci restleting celanamu dulu, ya?"

***

Aku masih mengingat bisikan pelan Pak Masnar, sayup menyelinap di telingaku hari itu. Senyum penuh arti dari Pak Masnar, pada hari pertama aku menjadi murid baru, meruntuhkan kesombonganku. Berganti dengan rasa malu.

Aku pun mengenang ketukan keras dari mistar panjang berbahan kayu itu. Bunyi ketukan itu adalah cara Pak Masnar menyelamatkanku dari rasa malu. Padahal, bilang ibuku, bercita-cita menjadi presiden itu, pasti dianggap anak yang pintar. Aku setuju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun