Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Terong

7 Desember 2020   17:30 Diperbarui: 7 Desember 2020   18:44 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illutrasi Terong (sumber gambar : pixabay.com)

Perlahan kubuka pintu. Tak juga ada suara menjawab ucapan salam. Akupun memilih diam, sambil menarik karung besar berisi terong. Tertatih melangkah menuju dapur.

Amak duduk di bangku kayu. Di hadapan sebaskom potongan ayam yang subuh tadi kubersihkan. Mata tua itu menatapku.

"Besok, Amak tak jadi memilih Pak Aji!"

Tangan Amak mengeluarkan selembar surat dari dalam amplop putih. Kemudian menyerahkan padaku. Kubaca perlahan, dan menghadirkan amarah yang tertahan.

"Kenapa tiba-tiba dibatalkan?"

"Ketua Tim Sukses memilih nasi bungkus, Nak!"

"Uang panjar Amak kembalikan?"

"Iya. Tapi Amak minta ganti rugi seharga sekarung terong dan pengganti minyak motormu!"

Amak bergerak meninggalkan dapur. Aku belum lagi sempat berpikir, Amak kembali, tapi berhenti di pintu dapur. Ada senyuman Amak untukku.

"Mang Gani sejak siang, keliling TPS! Sudah dapat lima belas. Masing-masing pesan dua puluh kotak!"

Aku bangkit dari duduk. Bergegas melangkah ke arah Amak berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun