Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Aku Menulis Lagi

10 September 2020   17:25 Diperbarui: 10 September 2020   20:39 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Pixabay.com

"Kewajibanku menyelesaikan naskah. Tentang revisi? Sudah beberapa kali, kan?"

Kau terdiam. Menulis adalah caraku bertahan, agar setiap hari bisa melihat matahari. Pun dari menulis, aku mengenal dan namaku dikenal orang-orang. Termasuk, menaklukkan jalan terjal yang harus kutempuh, jika ingin memilikimu.

"Aku hanya meminta sesuai nilai kontrak. Sisanya..."

"Kita tidur, yuk?"

Kali ini aku yang terdiam. Pelan, kau anggukkan kepalamu. Aku tahu, kau tak lagi ingin aku bicara. Tanganmu meraih tangan kiriku. Perlahan mengikuti gerak tanganmu mengusap perutmu.

"Mas masih bisa menulis di koran, kan?"

***

Aku menyaksikan merah darah yang mengalir di sela kakimu. Berjuang menjadi seorang ibu. Akupun melihat kecemasan di wajahmu. Saat aku pamit meninggalkanmu pagi itu.

Tak sendiri. Namun bersama bayi berusia sehari di pelukmu. Anakku.

Dan. Malam itu, tak akan kubiarkan kau menyaksikan genangan merah darah, dari tubuh lelaki yang menipuku. Terkapar kaku di hadapku.

Tapi, kau pasti akan mengerti. Tak ada pilihan lagi. Saat itu, aku harus membuktikan diri. Bukan sebagai lelaki. Tapi suami. Bagimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun