Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seperti Makna Mudik dan Pulang Kampung, Emosi Juga Berubah dan Berpindah

25 April 2020   21:17 Diperbarui: 26 April 2020   14:10 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi ragam ekspresi yang bisa menggambarkan emosi manusia (sumber gambar : pixabay.com)

Maka orang-orangan sawah menjawab, "Cukuplah bagiku, jika berhasil mencptakan rasa takut pada sekawanan burung. Untuk itu aku diciptakan. Burung tak memiliki kecerdasan berfikir lebih jauh tentangku. Dan, tak perlu berharap lebih dariku!"

Begitulah, terkadang sebagai manusia juga sebagai orangtua, kita acapkali terlupa, bagaimana kita membentuk pribadi setiap manusia. Pun seringkali kita mengharapkan hal yang lebih, dari apa yang telah kita lakukan.

Sesungguhnya, harapan itu seiring dengan apa yang kita persiapkan dan kita lakukan. Jika sudah demikian, pelan-pelan kita memaknai cara mengendalikan emosi yang berupa amarah, kesedihan atau ketakutan.

Hal itu bermuara pada pemahaman, bagaimana membedakan rasa aman dan tidak aman dalam semua aspek kehidupan. Seperti memahami makna mudik dan pulang kampung, kan? Ahaaay...

Demikianlah.

Selalu sehat, Namastee!

Curup, 25.04.2020
Zaldychan
[Ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun