Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ajari Anak "Mencintai Badai"

16 Februari 2020   15:04 Diperbarui: 16 Februari 2020   15:51 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua. Mengenal makna berjuang. Anak harus merasakan cambukan atau pemantik yang mendorongnya untuk berjuang dan bekerja keras. Berlatih menaklukkan badainya sendiri. Namun bukan penekanan ambisi yang menyebabkan kehancuran rasa aman itu sendiri.

Sejak dini, anak musti ditanamkan kesadaran akan nilai berjuang. Bagaimana tahu rasa senang saat memperoleh sesuatu dari hasil keringat sendiri, mengerti kepuasan saat mampu membantu keluarga mengatasi masalah. Atau memahami sulitnya suatu pekerjaan, hingga ank bisa menghargai hasil karya orang lain.

Akhirnya...

"Takut basah, jangan main air. Takut terbakar, jangan main api."

Ini petuah para tetua dulu. Segala tindakan memiliki tanggungjawab dan resiko. Senada dengan petuah itu, Ibuku pernah memberi nasehat. Jika ingin  menjadi pohon beringin, musti kuat menghadapi angin paling kencang.

Namun beringin tak langsung tumbuh besar. Pohon itu menyiapkan akar-akarnya yang kuat, agar tak tumbang. Jika tak siap. Silahkan jadirumput ilalang! Teduh di bawah pohon beringin yang rindang, aman dari terpaan angin kencang. Namun harus siap diinjak-injak orang!

Menurutku, Tak ada salahnya ajari anak untuk mencintai badai kehidupannya. Bukan lari dan menghindar. Seperti kisah yang ditulis dalam artikel di atas.

Sepakat? Hayuk salaman!

Curup, 16.02.2020

Zaldychan

[ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun