Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tersesat di Petilasan Rindu

12 Januari 2020   08:18 Diperbarui: 12 Januari 2020   08:17 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Biarlah, jejak risau tersesat di petilasan rindu, dan perapian kemarau berkali membakar tungku tunggu. Aku masih memenjara dulu, di tubir waktu yang tak henti melaju.

Hening malam telah menyembunyikan kata jera, mengajak kenangan rasa meracik lupa. Kau tak lagi berucap sepatah kata!

Bening butiran embun menyambut pagi dengan setia, meredam genangan asa meramu luka. Kau rela hati berselimut airmata!

Biarlah, kusimpan butiran embun dalam bisu yang resah. Kulukis setapak jejak kerisauan rindu sebagai penunjuk arah.

Jika waktu memberi jeda, kubasuh airmata senja.

Izinkanlah!

Curup, 12.01.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun