"Nik gak tahu!"
"Masih percaya Mas?"
"Nik gak mau..."
"Percaya atau tidak?"
"Iya!"
"Jaga itu!"
"Nik merasa..."
"Dengar! Mas sekarang tak bisa..."
Ucapku terhenti. Aku gagal. Beningmu, tak lagi dapat kucegah. Kau tundukkan wajahmu. Ku edar pandang ke penjuru kantin. Ada hening antara kau dan aku. Sayup suara terdengar, dari beberapa penghuni kantin. Kunikmati diammu. Dengan kepulan asap rokokku.
Agak lama. Kau ubah posisi duduk. Meraih gelas, dan kau reguk isinya. Kembali kau buka bukumu. Dan lagi, kau baca tulisan tanganku. Kau tulis namamu. Kau tandatangani.
Kau menatapku. Aku tahu. Kau paksakan, tersenyum padaku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!