"Haha..."
"Udah lewat jam sepuluh. Mas belum datang. Jadi Nik..."
"Cari kesini?"
"Bukan! Nik mau nitip pesan."
"Sama pemilik kantin? Pesan apa?"
"Tapi gak jadi. Mas udah datang!"
"Mas diberi tahu. Nik di dalam!"
"Kenapa gak temui Nunik?"
"Mas malas masuk. Kemaren seharian disini!"
"Kenapa gak ngajak Nunik?"
Aku terdiam menatapmu. Itu bukan pertayaanmu untukku. Itu protesmu. Kau tertunduk, meraih gelas kopiku. Tak kau minum. Hanya memegang gelasnya. Menunggu kalimatku. Lagi, kuusap kepalamu. Kau menatapku. Aku tersenyum. Berdiri berjalan ke arah pemilik kios. Aku memesan mie kuah. Untukmu, kupesan teh manis. Juga mie goreng kesukaanmu. Kembali aku duduk di sampingmu.