Pada pagi yang cerah di sebuah desa yang indah, burung-burung bernyanyi riang, matahari bersinar terang, dan orang-orang sibuk dengan rutinitas mereka---ada yang berangkat sekolah, ada yang bekerja. Namun, di sebuah rumah sederhana, Sella masih terlelap di bawah selimut tebal. Tidurnya yang pulas mendadak terusik oleh suara kambing yang mengembik di jendela terbuka.
Matanya yang masih berat oleh kantuk perlahan terbuka, diikuti tubuhnya yang bangkit malas-malasan dari ranjang. Sella melirik ke arah jam dinding yang jarumnya menunjukkan angka delapan---tanda pagi telah beranjak menuju siang. Ia menarik napas panjang lalu mengembuskannya, bergumam pelan, "Semalam aku udah ngerjain tugas belum, ya?"
Beberapa detik kemudian, matanya membelalak. "Loh?! Jam delapan?! Kok nggak ada yang bangunin?!" serunya panik. Tanpa pikir panjang, ia langsung melompat turun dari tempat tidur dan berlari menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.
Sella, adalah nama dari gadis cantik berusia 19 yang sedang menempuh pendidikan s1 jurusan bioteknologi di uin raden mas said sukarta, saat ini ia sedang berada di rumah perempuan tua yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri. Sella, adalah gadis ceria yang selalu tersenyum, di kondisi apapun, di saat senang maupun sedih. Â Â Â Â Â Â
***
Suara langkah kaki terdengar dari dalam rumah, begitu cepat berlarian kesana kemari, ternyata itu adalah sella yang sedang memersiap kan dirinya untuk menyambut hari. Sella yang sudah mengenakan baju rapi itu langsung menuju pintu utama. Berniat langsung segera kesana, ia malah mendapati sarapan diatas piring yang bertuliskan "sarapan dulu, jangan terlambat ya",
 Sella yang mengetahui pemilik tulisan tersebut menjadi kesal---karena tidak membangunkannya---, namun ia tetap memakan sarapan itu karena itu adalah makanan favorit nya---omelet bergaya jepang. Lalu ia membuka ponselnya yang ternyata ada pesan di aplikasi chat miliknya, tertulis--- mas iwan 6.30: "jangan terlambat ya, ini hari senin :)" , melihat pesan itu, Sella menjadi semakin kesal, namun Sella sadar bahwa sekarang sudah pukul 8.30 tanda matkul pertama hampir selesai, tidak ada waktu untuk marah.
Ia segera keluar dari rumah dan menaiki motornya. Sebelum berangkat, Sella berpamitan kepada ibunya yang sedang menyirami tanaman di halaman rumah, setelah itu  Sella segera berangkat dan menancap gas motornya dan menuju kampus. Setelah sampai di kampus, Sella pun memasuki kelas yang ternyata ia sudah sangat terlambat, mengetahui dirinya menjadi pusat perhatian, ia pun berjalan sambil malu malu menuju kursi kosong  di bagian paling belakang kelas.
Saat itu, kelas sedang diajar oleh dosen sementara --- seorang dosen muda yang baru-baru ini mulai mengajar di semester satu. Orang-orang biasa memanggilnya Mr. Choir.
Melihat wajahnya yang tampan, Sella yang sudah mengantuk justru semakin mengantuk karena pesona ketampanannya.
Sella kemudian tertidur pulas di mejanya. Ia mendapati dirinya sedang di pantai bersama mr.choir, mereka bermain air, membangun istana, dan tertawa bersama. Setelah beberapa saat, sella bangun dan ia mendapati kelas sudah kosong, semua orang telah pergi. Ia menatap sekeliling dengan bingung, lalu menoleh ke kiri---dan sontak terkejut ketika mendapati Rara, temannya, duduk di sampingnya sambil menatap geli.
"Enak ya tidur, dari tadi dibangunin susah banget. Habis mimpiin apa sih?" tanya Rara mengintimidasi.