Mohon tunggu...
Zakiah Hijriani
Zakiah Hijriani Mohon Tunggu... Lainnya - Penugasan

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Media Sosial Anti-sosial

24 Mei 2020   18:18 Diperbarui: 24 Mei 2020   18:09 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial atau sosial media, nama yang sudah tidak asing lagi di dengar oleh orang-orang yang hidup di abad 21 saat ini. Jenis media sosial berbasis online dipilih karena akses komunikasinya cepat, mudah, praktis, murah dan bisa diakses setiap waktu.


Akun jejaring sosial kini dipandang sebagai identitas seseorang dalam pergaulan. Fenomena sosial media memang sedang jadi tren di kalangan masyarakat. Dari mau tidur sampai bangun tidur, yang paling sering dilakukan adalah berselancar di media sosial. Entah itu hanya sekedar menonton instastory Instagram, mengecek pembaruan Facebook, timeline di Twitter dan berkirim pesan di WhatsApp. Aktif di media  sosial menjadi sebuah keharusan dewasa ini.


Media sosial memberikan ruang yang bebas kepada penggunanya untuk berinteraksi antar sesama. Karena itu, media sosial yang digadang-gadang sebagai medium yang mampu 'mendekatkan yang jauh' memang benar dirasakan, tanpa disadari seseorang yang menggunakan media sosial berlebihan akan membawa pengaruh buruk.


Media sosial mempunyai dampak kecanduan yang kuat. Satu hari tanpa membuka media sosial pasti akan sulit dilakukan. Gejala kecanduan menggunakan media sosial semakin menjangkiti setiap pengguna seiring dengan semakin aktifnya orang-orang di media sosial. Ini berdampak juga pada kondisi sosial mereka. Media sosial yang sebelumnya dikatakan mampu 'mendekatkan yang jauh' kini semakin 'menjauhkan yang dekat'. Orang-orang lebih asyik ngobrol di media sosial ketimbang berdiskusi secara face to face. Misalnya saja ketika kita sedang berada ditempat tongkrongan bersama teman, kita lebih sibuk dengan gadget yang kita pegang ketimbang memulai obrolan dengan orang sekitar. Yang ditakutkan adalah media sosial justru akan mengakibatkan seseorang menjadi anti sosial di dunia nyata.


Sikap antisosial adalah sikap seseorang yang tidak mau peduli dengan hal-hal yang berhubungan dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Sikap antisosial ditunjukkan seseorang dari tindakannya yang tidak mau berbaur, membatasi diri dengan urusan yang berhubungan dengan kemanusiaan atau kemasyarakatan. Orang yang bersikap antisosial suka menyendiri, tidak suka keramaian, tidak suka berkumpul dengan orang lain dan cendrung tertutup.


Namun sebagai agen sosialisasi, media sosial memiliki peranan penting dalam proses membentuk cara pandang, berpikir, bertindak, dan bersikap yang tujuan akhirnya adalah tercapainya tujuan sosialisasi, yakni manusia dapat ikut berpartisipasi dalam masyarakat. Sebagai agen, media sosial bertugas untuk membantu manusia dalam proses bersosialisasi. Kehadirannya pun bukan hanya untuk menjembatani jarak dan waktu, tetapi juga membuka pintu interaksi dan komunikasi, baik secara personal maupun komunal. Meskipun demikian, media sosial memang berpotensi untuk membuat penggunanya menjadi antisosial. Akan tetapi, media sosial pada dirinya sendiri diciptakan sebagai alat yang pro terhadap sosial.


Maka dari itu menggunakan media sosial dengan seperlunya menjadi sebuah solusi yang bijak. Aktif di media sosial sah-sah saja, namun jangan lupa berinteraksi dengan orang-orang di dunia nyata. Gunakan media sosial seperlunya dan mulailah banyak berkomunikasi secara langsung ke orang-orang sekitar, karena berbicara langsung lebih mendapatkan banyak makna seperti intonasi dan bahasa tubuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun