Mohon tunggu...
Zainurrohmah
Zainurrohmah Mohon Tunggu... Penulis - Catatan Mahza

Bukan siapa-siapa. Sekadar hobi untuk healing. Kritik dan saran monggo... Maturnuwun...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Enjoy Your Proccess

1 Agustus 2021   10:41 Diperbarui: 1 Agustus 2021   10:44 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan balasan dari dosen pembimbing yang kubaca sebelum berangkat. Sebagai mahasiswa memang kita yang menyesuaikan waktunya dengan Beliau. Apalagi mahasiswa yang dibimbing bukan hanya kita seorang. Tak jarang, kita menunggu balasan untuk waktu bimbingan. Kita juga harus sabar menunggu, dan tak sampai disitu saja. Antre merupakan suatu hal yang biasa dilakukan. Karena memang dalam satu waktu ada beberapa teman mahasiswa lain untuk melakukan bimbingan kepada dosen yang sama diwaktu yang sama.

Sambil menunggu waktu bimbingan, biasanya kita ketemu banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda. Saling berkenalan, bertukar pengalaman, bahkan sampai tukar nomor ponsel.

"Aku duluan ya, Mbak," kata Mbak Raina yang kebetulan sudah datang lebih dulu. 

Beberapa saat kemudian datanglah seorang perempuan membawa sebuah map berwarna hijau muda. Sepertinya mau bimbingan juga. Dia memberikan senyum, kemudian kubalas senyum manisnya. Kupersilakan duduk Mbaknya tadi, bukan karena kumerasa terlalu sok dekat apalagi sok akrab. Aku hanya menyadari sebagai teman seperjuangan yang tengah berjuang. Aku tahu banget rasanya seperti apa.

"Mau bimbingan juga, Mbak?" tanyanya.

Aku mengangguk. "Kalau Mbaknya?" Sambil kutanya balik kepada perempuan berkerudung biru itu.

"Baru mau mengajukan judul, Mbak," jawabnya dengan terpatah-patah. 

"Oh, iya, Mbak. Tidak apa. Aku juga masih diawal-awal ini," imbuhku. 

Kita kemudian saling berbagi pengalaman bimbingan. Dia bilang sudah beberapa kali mengajukan judul tapi belum di setujui juga. Sama halnya aku dulu juga demikian, beberapa kali baru di setujui. Namun, aku menikmati setiap proses demi prosesnya. 

"Semangat terus, Mbak. Nanti kita wisuda bareng, hehe," jawabku dengan tertawa.

Tak lama kemudian, temanku yang tadi masuk bimbingan sudah keluar. Sekarang giliranku bimbingan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun