Gus Amran melanjutkan penjelasannya.
"Aliran kalam yang ketiga adalah Asy'ariyah. Aliran ini menganggap bahwa takdir adalah manifestasi antara ihtiar manusia dengan kehendak Tuhan. Artinya, kehendak Tuhan hadir bersamaan dengan upaya manusia. Keduanya tidak terpisah, malah saling beririsan. Kebanyakan umat islam indonesia yang beraliran sunni berpegang pada teologi Asy'ariyah ini".
"Sebenarnya, jika kita melihat penjelasan kedua aliran sebelumnya. Sepertinya, aliran asy'ariyah ini adalah titik tengah antara aliran jabariyah dan mu'tazilah. Dalam aliran asy'ariyah dikenal, ada istilah (khaliq) dan (kasb) dimana memang benar Tuhan yang menciptakan perbuatan manusia (khaliq) akan tetapi manusialah yang mengupayakannya (kasb). Contohnya bencana banjir, seperti kita ketahui bencana itu muncul disebabkan oleh berbagai hal, semisal penebangan hutan besar -- besaran atau tabiat orang yang hobi buang sampah sembarangan. ternyata banjir bukan semata -- mata kehendak Tuhan, ada campur tangan di dalamnya".
"Pada kasus wabah corona, jika kita menggunakan cara pandang asy'ariyah maka bisa dikatakan, wabah corona merupakan kehendak Tuhan yang ikut terdorong muncul karena ulah manusia". Â
"Dari ketiga aliran kalam dalam islam yang saya jelaskan tadi, terserah kalian mau menggunakan cara pandang yang mana, hanya saya berharap kalian bisa lebih bijak melihat segala permasalahan".
***
Mendengar penjelasan Gus Amran, kedua santri seperti mendapatkan titik terang dari polemik yang mereka hadapi. Terlebih mustafa, dia menjadi lebih optimis. Wajah yang awalnya tegang sejak tadi kini tersenyum kembali. Dia seperti mendapat angin segar. sepertinya dia tahu apa yang harus dia lakukan  kedepan.