Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen dari Bob Brandon

19 Oktober 2019   10:43 Diperbarui: 19 Oktober 2019   11:15 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amboi! Mbak Dini memang tidak bohong. Seorang gadis cantik dengan hidung bangir, bibir mungil, dan alis bagaikan sayap camar telah menunggu saya. Gadis itu tersenyum sekilas.

"Maaf, saya telah menganggu kesibukan Kakak," ujar gadis itu dengan suara lembut.

Saya tersenyum ramah. Ah, tidak apa-apa."

"Kakak di bagian fiksi, kan?" tanya gadis itu.

Saya mengangguk dan langsung meyodorkan tangan. "Agam," saya menyebutkan nama.

Saya Felicia," sambut gadis itu "Saya ingin mengucapkan terima kasih pada majalah Gaya terutama pada kakak."


Saya menatapnya heran.

"Saya telah membaca cerpen Bob Brandon."

"Oh!"

"Bob Brandon menulis cerpen itu khusus buat saya, Yah, cerpen itu adalah kisah kami. Dan tokoh Karina dalam cerpen itu adalah saya. Ah, saya baru tahu bahwa Bob Brandon juga mencintai saya. Padahal saya sudah putus asa. Sekian tahun kami akrab, tapi ia tidak pernah mengungkapkan perasaannya pada saya. Ia sebenarnya seorang yang romantis. Tapi ia tidak cukup berani berterus terang pada saya," jelas Felicia panjang lebar.

Saya baru ingat di akhir cerpen Ungkapan Jiwa ada sepenggal catatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun