Mohon tunggu...
Zaid Fadhlurrahman
Zaid Fadhlurrahman Mohon Tunggu... Siswa MTsN Padang Panjang

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Essay Cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku"

5 Mei 2025   17:48 Diperbarui: 5 Mei 2025   17:48 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

       Sudut pandang adalah cara atau posisi seorang pengarang dalam menyampaikan cerita kepada pembaca. Sudut pandang menentukan dari perspektif siapa sebuah cerita dikisahkan dan mempengaruhi bagaimana pembaca memahami alur, karakter, serta peristiwa yang terjadi. Ada 3 jenis sudut pandang, seperti sudut pandang orang pertama (aku atau saya), orang kedua (kamu), dan orang ketiga (dia atau mereka). Setiap sudut pandang memiliki karakteristik  tersendiri yang bisa membentuk kedekatan atau jarak tertentu antara cerita dan pembacanya.

       Sudut pandang orang pertama adalah sudut pandang dimana penulis adalah tokoh dalam cerita. Cerita disampaikan melalui pandangan, pikiran, serta perasaan tokoh tersebut. Sudut pandang ini sering digunakan untuk menggambarkan cerita yang fokus pada pengalaman pribadi.

       Cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku" menggunakan sudut pandang orang pertama. Tokoh dalam cerpen menggunakan kata ganti "Aku". Di dalam cerpen, "Aku" adalah tokoh utama yang selalu mendominasi dalam cerpen tersebut.

        Dalam cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku" terdapat banyak paragraf yang menggunakan sudut pandang orang pertama. Diantaranya ialah paragraf 6. "Kukepalkan tangan, aku berbicara di antara gigi yang terkatup. "Aku tahu, tadi kalian membicarakanku. Maaf kalau aku tidak bisa ikut mengobrol. Aku memilih membaca karena aku ingin tenang." "Siapa yang membicarakanmu? Kami berbicara sendiri dari tadi." sahut Marlina yang disambut anggukan oleh yang lain. Mereka bersahutan cukup ramai sehingga beberapa pasang mata mengamati kami." Itulah isi dari paragraf 6 yang terdapat sudut pandang orang pertama.

        Selanjutnya perubahan sudut pandang dari paragraf 6. Dari sudut pandang orang pertama menjadi sudut pandang orang ketiga. "Ia mengepalkan tangan. Ia berbicara di antara gigi yang terkatup. "Aku tahu, tadi kalian membicarakanku. Maaf kalau aku tidak bisa ikut mengobrol. Aku memilih membaca karena aku ingin tenang." "Siapa yang membicarakanmu? Kami dari tadi berbicara sendiri." sahut Marlina yang disambut anggukan oleh yang lain. Mereka bersahutan cukup ramai sehingga beberapa pasang mata mengamati kami." Maka, jadi begitulah bila paragraf 6 sudut pandang nya diubah menjadi sudut pandang orang ketiga.

        Di dalam cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku" terdapat kata kata yang belum kita ketahui artinya. Pertama gundah,menggunjingkan,deru dan berdengung. Gundah menurutku artinya cemas,gelisah atau bimbang. Menggunjingkan berarti membicarakan atau mengumpat. Selanjutnya deru, menurutku arti deru adalah suara. Kata terakhir berdengung yang menurutku berarti bergema. Dalam cerpen, aku menemukan kosakata yang tidak tau artinya. Seperti mustahil, berhamburan dan terkatup. Tanpa melihat kamus dan cuma mengandalkan kalimat bantu dari cerpen. Aku akhirnya dapat mengetahui arti kosakata tersebut.

       Kata pertama, mustahil yang berarti tidak mungkin terjadi. Hal yang membantu pemahaman aku adalah ketika "Aku" mengatakan bahwa ia mustahil untuk pulang karena keluarga sedang berkumpul. Bisa kita buat contoh yaitu "mustahil bagi seseorang untuk tidak tidur selama 1 bulan." Artinya tidak mungkin bagi seseorang untuk tidak tidur selama 1 bulan.

       Selanjutnya berhamburan berarti beramai ramai. Hal yang membantu pemahamanku ialah peribahasa "Seperti disemprot air dengan selang". Dari situ aku mengerti arti dari perumpamaan tersebut adalah ramai. Aku juga dibantu untuk mencari arti kosakata oleh kalimat sebelumnya.

       Terakhir, terkatup berarti tertutup. Aku dibantu oleh kalimat "Aku berbicara di antara gigi yang tertutup". Maksudnya adalah ia berbicara di dalam hati dan gigi nya tertutup. Itulah 3 kosakata yang belum aku ketahui artinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun