Mohon tunggu...
Zahratun Nasywa Nabila
Zahratun Nasywa Nabila Mohon Tunggu... 24107030037 | Undergraduate Communication Science of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Just a girl who always try to improve her self

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pergi Bareng, Pulang Bareng: Struggle di Perjalanan Arus Balik

11 April 2025   21:58 Diperbarui: 1 Mei 2025   21:10 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi penulis.

Di artikel ini saya akan menceritakan bagaimana perjalanan saya selama menuju Jogja yang menghabiskan waktu 4 hari dan 4 malam. Artikel ini adalah lanjutan dari artikel "Ini Cerita Mudikku, Mana Cerita Mudikmu?".

Sebenarnya, sejak saya tiba di kota Dumai kemarin, saya sudah memperingati teman sekampung saya, Mahera untuk memesan tiket sedari awal karena takut akan kehabisan. Setiap hari saya rutin cek harga tiket dan setiap harinya juga harga tiket semakin mahal menjelang masuk perkuliahan tanggal 7 April 2025. Tidak hanya semakin mahal, ketersediaan untuk tiket penerbangan ekonomi pun kian menipis, hanya menyisakan tiket penerbangan kelas bisnis. Untuk harga tiket kelas bisnis menuju Jogja itu seharga lima hingga enam juta keatas. Tentunya ini jadi tiga kali lipat dari harga tiket penerbangan yang biasa saya pesan.

Screenshoot harga tiket pesawat oleh penulis.
Screenshoot harga tiket pesawat oleh penulis.

Dikarenakan ada satu dan dua hal yang menyebabkan teman saya tidak langsung memesan tiket, kita pun kehabisan tiket pesawat. Habis diseluruh platform jual beli online tiket pesawat, termasuk Traveloka dan Tiket.com.

Karena panik saya pun mengadu kepada mama saya terkait masalah ini, mama saya pun mengatakan tenang saja dikarenakan saat selesai Lebaran nanti, biasanya akan ada penambahan tiket pesawat. Saya pun jadi tenang setelah mendengar hal itu.

Hari pun berganti, saya menjalani dengan riang gembira menyambut Lebaran. Sekalian menunggu selesai Lebaran, saya juga selalu crosscheck terkait jadwal penerbangan. Namun, hasilnya tetap nihil. Karena sudah buntu, keluarga saya memutuskan untuk memesankan bus untuk saya. Saya pun konfirmasi ke Mahera siapa tahu dia ingin ikut bersama saya, tetapi ternyata Mahera tidak diizinkan oleh ayahnya.

Rencananya, jika saya kembali ke Jogja dengan menaiki bus, saya akan ditemani oleh papa saya. Jadi papa saya ikut mengantarkan saya ke Jogja. Tetapi saat papa saya hendak pesan, beliau terlupa untuk membawa dompet. Alhasil beliau hanya keep tempat dan belum membayar kursi bus tersebut. Pembayaran dilakukan saat saya dan papa saya berada di bus setelah melakukan negosiasi dan kesepakatan dengan pihak bus tersebut.

Setelah beberapa jam dan saya juga sudah menyiapkan barang bawaan serta membeli beberapa keperluan, tiba-tiba saja Mahera chat saya menawarkan untuk naik mobil. Saya pun langsung melaporkan hal tersebut kepada ayah dan ibu saya. Kita sepakat bahwasannya saya akan nebeng bersama Mahera dan keluarganya.

Kemudian saya pun konfirmasi kepada Mahera untuk ikut bersamanya pulang menuju Jogja. Saya pun merasa tidak enak jika hanya menumpang saja, jadi saya ikut patungan dan bagi dua terkait biaya keberangkatan.

Kita berangkat pada tanggal 4 April, karena perhitungan antara lama perjalanan dan tanggal masuk kuliah sesuai kalender perkuliahan yang dikeluarkan oleh fakultas masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun