Mohon tunggu...
Ceramah Gus Baha
Ceramah Gus Baha Mohon Tunggu... L Soliha

Bismillah. Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa a'la aali sayyidina Muhammad. Allah Maha Pengasih Maha Penyayang Maha Pengampun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gus Baha: Nabi Pernah Miskin, Tapi Tidak Setiap Hari

11 Oktober 2025   12:57 Diperbarui: 14 Oktober 2025   13:52 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab Nabi pernah miskin dan lapar sampai perutnya diganjal batu itu hanya sekian waktu dan tidak berlangsung setiap hari. Itu terjadi saat perang Khandaq. Jangankan saat perang, bahkan di perantauan saja seseorang juga pernah mengalami kesusahan. Namun bukan berarti setiap hari Nabi Muhammad kesusahan dan kelaparan sehingga mengganjal perutnya dengan batu

"Nabi Muhammad sesungguhnya adalah seorang pedagang yang sukses dan jujur. Istri beliau Sayyidah Khadijah juga seorang pedagang besar. Nabi itu gagah dan menakjubkan karena Nabi memberi makan banyak orang yang merupakan ahlu Shuffah seperti Bilal Bin Rabbah dan Abu Hurairah. Nabilah yang merawat para ahlu Shuffah dengan segala kebutuhannya. Selain itu Nabi juga memiliki tanah yang luas di Khaibar dan Fadak," Pungkas Gus Baha

Wallahu A'lam

Dicatat dari ceramah Gus Baha pada Channel Youtube 'Santri Gayeng' yang berjudul "Gus Baha: Nabi Pernah MIskin, Tapi Tak Setiap Hari". Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan. Semoga Allah Swr memanjangkan umur Guru-Guru kita dalam taat dan sehat wal afiat, senantiasa dilindungi, diberkahi dan diridhoi Allah Swt. Aamiin yaa Allah yaa Robbal Alaamiin. Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala aali sayyidina Muhammad 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun