Materi 1Â
Prof. Dr. Mufdillah, S.Pd., S.SIT.
   Menurut Muhammadiyah, negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi bermakna Indonesia sebagai ruma kesepakatan bangsa dan tempat persaksian terbaik. Cita citanya adalah mewujudkan Indonesia sebagai negeri yang baik dan dalam ampunan Allah (Baldalun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur).Â
   Tujuan utamanya yaitu meneguhkan komitmen kebangsaan, membuktikan peran umat islam dalam pembangunan, menguatkan nilai keislaman dan kebangsaan, serta mencegah perpecahan agar persatuan bangsa kokoh.
   Prinsip Muhammadiyah sendiri meliputi : menghormati kesepakatan nasional, menjadi warga negara yang mampu bertanggung jawab, menjalankan iman dan amal shalih, serta membangun peradaban utama.
   Banyak pahlawan nasional berasal dari warga Muhammadiyah yang menunjukkan peran penting gerakan islam dalam sejarah bangsa. Negara pancasila sejalan dengan nilai islam karena mengandung Ketuhanan, persatuan, musyawarah, dan keadilan, sesuai prinsip rahmatan lil 'alamin.
   Muhammadiyah juga mempunyai peran strategis sejak awal berdiri pada tahun 1012, aktif dalam pergerakan kemerdekaan, bahkan para tokohnya ikut mendirikan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1045. KH Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah juga berperan besar dalam kebangkitan nasional dan perjuangan kemerdekaan.
Materi 2Â
Peran Strategis Mahasiswa Dalam Upaya Bela Negara di Era Post-Truth
   Mahasiswa memegang peran strategis dalam bela negara di era post-truth dengan menghadapi tantangan disinformasi dan memperkuat ketahanan bangsa melalui sikap cerdas dan berintegritas. Era post-truth ditandai oleh penyebaran hoaks yang mengancam persatuan dan semangat nasionalisme, di mana 39% mahasiswa terpapar paham radikal (Lemhannas RP, 2024).
   Mahasiswa adalah agen perubahan, stok kekuatan bangsa, penjaga nilai pancasila, dan pengawas sosial. Bela negara bukan hanya soal militer, tetapi juga sikap aktif seperti rajin belajar, taat hukum, melestarikan budaya, dan menolak radikalisme.
   Strategi mahasiswa meliputi integritas digital, pendidikan kewarganegaraan, dan kegiatan sosial budaya. Dengan peran ini, mahasiswa adalah kunci ketahanan bangsa di era post-truth dan wajib melaksanakan bela negara sebagai generasi penerus.
Materi 3
Amikawardana, S.SOS., M.
Sistem Pendidikan Tinggi IndonesiaÂ
   Pendidikan tinggi berawal dari tradisi kuno seperti akademi Plato dan madrasah islam, berkembang di abad pertengahan sebagai pusat ilmu dan keprofesionalan. Perguruan tinggi modern mengedepankan riset, pengajaran, dan kebebasan akademik (Model Humboldt), serta menjadi alat negara untuk modernisasi dan demokratisasi akses pendidikan.
   Di abad 21, perguruan tinggi fokus pada keterampilan kritis, kolaborasi, literasu digital, riset, global, dan keterlibatan sosial untuk memecahkan isu kemanusiaan. Universitas menjadi tempat pencarian kebenaran dan pelayanan kemanusiaan.
   Muhammadiyah mendirikan perguruan tinggi pertama pada 1955  dan kini memiliki lebih dari 163 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, jaringan PTS terbesar di Indonesia. Karakter utama adalah mengintegrasikan Islam dalam berkemajuan dengan ilmu pebgetahuan, kemandirian filantropi, dan inovasi sosial. Tujuannya menjadi kampus berdampak dengan lulusan profesional berkarakter Islami dan berkomitmen pada kemanusiaan.
    Mahasiswa diharapkan menguasai ilmu. mengembangkan diri, berfikir kritis, mempersiapkan karier, dan berkontribusi pada masyarakat melalui organisasi, riset, beasiswa, dan magang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI