Mohon tunggu...
Fiksiana

Analisis Novel Perahu Kertas

21 Februari 2018   16:58 Diperbarui: 21 Februari 2018   17:12 25183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Oke. Kalau memang itu yang kamu mau, silakan." Suara Adri terdengar tegas dan garang. "Mulai detik ini, saya berhenti membiayai kamu. Madirilah sana. Silakan kamu rasakan sendiri hidup yang sebenarnya. Kamu urus diri kamu sendiri. Saya tidak mau tahu lagi."

"Kamu bisa pulang kapan pun kamu mau. Percaya sama Mama. Papa kamu pasti melunak. Di luarnya saja dia keras, tapi sebenarnya dia kehilangan sekali sama kamu..." (halaman 190 baris ke 1)

Eko

Di dalam novel Perahu Kertas, Eko adalah kekasih Noni. Sikapnya yang lucu, penyayang dan periang. Ia suka sekali menjahili Kugy.

Ibu Lena

Di novel Perahu Kertas, Ibu Lena adalah Ibu Keenan yang mempunyai keturunan Belanda yang kini tinggal di Indonesia. Sikapnya yang keibuan, lembut, sabar, dan penyayang selalu menjadi penengah pertikaian antara Andri dan Keenan. Dulunya Ibu Lena juga seorang pelukis, oleh karena itu Keenan memiliki jiwa seni tinggi yang menurun dari ibunya. 

LATAR

Waktu

Latar waktu di dalam novel ini iala setelah pulang kuliah. Hal ini berarti latar waktunya pada sore hingga malam hari

Tempat

Banyak sekali latar tempat di dalam novel Perahu Kertas. Salah satunya adalah Warteg Pemadam Kelaparan. Warung ini adalah warung nasi yang dindingnya terbuat dari bambu. Terdapat pisang susu yang digantung. Warung ini terletak di dekat kampus, Kugy dan Keenan gemar makan disini karena makanannya murah. Selain Warteg, terdapat banyak latar tempat yang lain yaitu rumah Pak Wayan, Galeri Waskita. Amsterdam juga menjadi latar tempat dalam novel itu walaupun hanya sekali. Pada bagian permulaan novel, cerita Perahu Kertas dimulai dengan Keenan yang akan pulang ke Indonesia.  Ia telah 6 tahun tinggal di Amsterdam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun