Mohon tunggu...
Yayuk CJ
Yayuk CJ Mohon Tunggu... Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Pasar Besar Malang Ikon Kota yang Menyimpan Sejuta Cerita

7 Agustus 2025   18:00 Diperbarui: 13 Agustus 2025   08:13 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gema rasa tempo dulu dari sepiring nasi krengsengan daging sapi & es Kunyit Asam yang segar di H. Ridwan yang melegenda - Dok. Pribadi 

Pedagang Madura dengan dagangan rujak serut dan serabi - Dok. Pribadi 
Pedagang Madura dengan dagangan rujak serut dan serabi - Dok. Pribadi 

Bapak juga selalu membeli koran dan buku TTS bergambar nona-nona cantik serta tak lupa membelikan saya majalah atau komik agar tidak bosan.

Pasar Besar menjadi tempat belajar diam-diam tentang hidup: tawar-menawar yang jujur, keramahan para pedagang, hingga nilai kesederhanaan dalam menikmati makanan rumahan. Di sela hiruk pikuk kota yang berubah cepat, pasar ini tetap menjadi tempat di mana waktu melambat dan memberi ruang untuk mengenang.

Ikon Kota yang Terluka dan Bangkit

Pasar Besar pernah mengalami masa duka saat beberapa kali mengalami bencana kebakaran. Dilansir dari Wikipedia tercatat:

  • 1984: Kebakaran pertama yang tercatat dalam sejarah PBM.
  • 1990: Kebakaran kedua yang melanda pasar.
  • 2003: Kebakaran ini menghanguskan lantai dua dan tiga yang ditempati Matahari Department Store, namun tidak terlalu berdampak pada lantai bawah pasar tradisional
  • 2014: Kebakaran kecil yang hanya melanda dua kios.
  • 26 Mei 2016: Kebakaran besar yang melanda sebagian besar bagian tengah pasar.

Suasana Pasar Besar Malang tahun 1948 - Dok. FB @Ahmad Fahmi Shahab 
Suasana Pasar Besar Malang tahun 1948 - Dok. FB @Ahmad Fahmi Shahab 

Kebakaran hebat di tahun 2016 membuat suasana mencekam. Asap hitam, suara sirine, dan kepanikan pun viral dan menjadi berita utama. Namun, dari puing-puing itu, pasar ini kembali dibangun. Para pedagang perlahan kembali, bangunan direnovasi, dan semangat hidup yang sempat pudar dinyalakan lagi.

Hingga kini para pedagang tetap bertahan di tempat yang telah menjadi bagian hidup mereka selama puluhan tahun. Pasar tetap menjadi ruang sosial yang tak hanya sebagai tempat transaksi, melainkan tempat bersilaturahmi, berbagi kabar, dan menciptakan rasa aman di tengah kota yang terus bergerak.

Pasar Besar Malang tetap berdiri dengan menyimpan sisa-sisa masa lalu yang tidak terhapus. Revitalisasi menjadi pasar modern berpadu dengan nuansa klasik masih menjadi pembicaraan yang akan digodog dan dalam waktu cepat atau lambat akan dilaksanakan.

Salah satu sisi lorong Pasar Besar Malang - Dok. Pribadi 
Salah satu sisi lorong Pasar Besar Malang - Dok. Pribadi 

Warisan Budaya dan Identitas Kota

Pasar Besar adalah cerminan keberagaman. Di sana, kita bisa menemukan berbagai unsur budaya Jawa, Tionghoa, Madura, hingga Arab yang berpadu dalam interaksi sehari-hari. Di sekitar pasar juga berdiri tempat ibadah lintas agama yang menegaskan toleransi masyarakat Kota Malang sejak dahulu.

Dalam gambar peta lama era kolonial, kita bisa melihat struktur pasar yang terorganisir, berbentuk blok-blok besar dengan deretan toko yang membentuk jaringan komersial aktif. Pasar ini tidak hanya dihuni pedagang lokal, tetapi juga pedagang keturunan Tionghoa dan Arab yang memperkaya keberagaman jenis dagangan dan budaya pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun