Mohon tunggu...
Yayuk CJ
Yayuk CJ Mohon Tunggu... Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gua Maria Sendangsono: Oase Rohani di Tengah Rimbun Angsana

2 Juli 2025   22:00 Diperbarui: 3 Juli 2025   12:24 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romo JB Prennhaler, SJ penggagas Gua Maria Sendangsono - Dok. aureliaangelalobo.com

Kompleks Sendangsono ditata seperti rumah tradisional Jawa: ada pelataran depan, ruang tengah, dan ruang belakang yang masing-masing punya fungsi spiritual. Bangunan-bangunan itu menyatu dengan alam, mengikuti kontur tanah, dinaungi pohon rindang, dan tak banyak ornamen mencolok semuanya mendukung pengalaman batin yang mendalam.

Misa di Gua Maria dalam upacara penerimaan bintang kepausan bagi umat Katolik pertama oleh Barnabas Sarikrama 1932 - Source: IG @katolik.indo.heritage
Misa di Gua Maria dalam upacara penerimaan bintang kepausan bagi umat Katolik pertama oleh Barnabas Sarikrama 1932 - Source: IG @katolik.indo.heritage

Arsitektur ini bukan sekadar estetika, tapi juga menjadi sarana untuk membantu peziarah menyelami makna ziarah sebagai perjalanan jiwa. Tak heran, Sendangsono mendapat penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia dan dinobatkan sebagai situs cagar budaya.

Oase Rohani di Tengah Zaman

Romo Aloysius Triyanto, pastor paroki Promasan pada waktu itu, menyebut Sendangsono sebagai “oase rohani”. Ia melihat tempat ini sebagai ruang di mana orang dapat menemukan kembali jati diri rohaninya, terlepas dari latar belakang dan problem hidup. Pemandangan alam yang asri, udara yang segar, dan aliran air sendang yang jernih menciptakan atmosfer hening untuk berdoa dan merenung.

Bukan hanya umat Katolik yang datang ke sini. Terkadang, umat agama lain juga singgah, duduk diam, atau sekadar mencuci muka dari air sendang. Dalam sunyi yang sakral itu, manusia merasa dekat dengan Tuhan, melalui kehadiran Bunda Maria yang senantiasa menjadi ibu yang mengasihi, mendoakan, dan menemani.

Relief gambar Romo Van Lith, SJ membabtis Barnabas Sarikrama dan umat Katolik pertama - Source: Shutterstock 
Relief gambar Romo Van Lith, SJ membabtis Barnabas Sarikrama dan umat Katolik pertama - Source: Shutterstock 

Iman yang Bertumbuh dan Budaya yang Dihidupkan

Sendangsono tidak pernah sepi. Bulan Mei dan Oktober, yang dikenal sebagai Bulan Maria, selalu dipadati peziarah dari seluruh Indonesia. Tak hanya berdoa, mereka juga membawa pulang air sendang dalam botol kecil, percaya akan daya sembuh dan berkatnya.

Sumur sumber air Sendangsono - Dok. hidupkatolik.com
Sumur sumber air Sendangsono - Dok. hidupkatolik.com

Air suci Sendangsono yang digunakan untuk membabtis terletak di bawah pohon Sono di dekat sumber air Semagung. Saat ini sumur tempat air suci ini ditutup kaca, tetapi umat masih bisa mengambil airnya dari kran-kran yang ada di sekitar gua Maria.

Namun Sendangsono bukan hanya tempat untuk pribadi yang bersyukur atau memohon. Ia juga tempat belajar, tempat berkumpul, tempat tumbuhnya benih-benih panggilan. Banyak imam, bruder, dan suster berasal dari komunitas sekitar Sendangsono, sebuah bukti nyata bagaimana tempat ini menumbuhkan iman dan panggilan hidup rohani.

Suasana yang syahdu untuk berdoa dan bermeditasi - Source: Mo Jas Esvede 
Suasana yang syahdu untuk berdoa dan bermeditasi - Source: Mo Jas Esvede 

Ziarah, Ekologi, dan Dialog Lintas Iman

Selama hampir dua dekade, Yohanes Setiyanto, S.S. telah menjadi Manajer Area Sendangsono. Baginya, bekerja di tempat ini adalah bentuk cinta kepada Gereja. Ia aktif dalam membina karyawan, merawat bangunan, berdialog lintas iman, serta menjaga agar peziarah dari latar belakang apa pun merasa diterima dan dicerahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun