Sanggar yang diketuai oleh bapak Rochmad Dian Kuncoro ini berlokasi di Jalan Hamid Rusdi 46, RW. 10, kelurahan Bunulrejo, kota Malang. Di sini juga merupakan kediaman Ayah beliau, Bapak Sugianto yang lebih akrab dipanggil Mbah Gik; sesepuh dan mempunyai andil besar dalam pendirian sanggar.
Arti nama “Gumelaring Sasangka Aji” mempunyai frasa yang berasal dari bahasa Jawa dan memiliki makna yang dalam terutama jika dikaitkan dengan filosofi seni dan budaya.
Gumelaring berasal dari akar kata gumelar yang berarti tumbuh, berkembang, atau mekar. Dapat dimaknai sebagai proses berkembangnya atau menyebarnya sesuatu.
Sasangka mempunyai akar kata sangka atau prasangka dan dalam konteks bahasa Jawa, sasangka dimaknai sebagai simbol atau lambang yang dijunjung merujuk pada nilai atau ajaran luhur yang diwariskan. Sedangkan aji mempunyai arti sakral, mulia, dan bernilai.
Gumelaring sasangka aji secara filosofis dapat dimaknai sebagai berkembangnya nilai-nilai luhur yang berharga; yakni dengan menumbuhkembangkan dan menyebarluaskan seni tradisional yang mengandung nilai-nilai luhur budaya dalam hal ini pedalangan dan karawitan.
Sanggar ini menjadi ruang di mana warisan budaya yang berharga (aji) dapat terus tumbuh berkembang (gumelaring) dan dikenal sebagai sasangka atau simbol identitas kultural.
Sejalan dengan makna yang terkandung dalam namanya, sanggar ini mempunyai visi misi yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengenalkan kesenian tradisional yang inovatif dan relevan di era digital.
Visi dari sanggar seni “Gumelaring Sasangka Aji” ini adalah: menjadi pusat pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional dalang dan karawitan yang inovatif dan relevan di era digital, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya leluhur.