Bonosari, 8 Agustus 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-56 Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto melaksanakan program kerja unggulan bernama NGETAS (Ngedit Santai di Teras) "Karya Hebat, Ngga Liat Tempat" di depan Posko KKN Desa Bonosari. Program ini bertujuan untuk mengajarkan masyarakat mengolah video agar lebih menarik, sehingga dapat digunakan sebagai media branding desa dan memperkenalkan potensi Desa Bonosari ke masyarakat luas. Kegiatan pelatihan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya keunikan yang dimiliki Desa Bonosari.Â
Dari sisi pariwisata, desa ini memiliki Bukit Bulupayung dengan panorama alam menawan dan Curug Sidoayu yang menjadi daya tarik tersendiri. Dari sisi budaya, terdapat tradisi kenduren dan Krapyak Sapar yang masih dilestarikan. Selain itu, Desa Bonosari juga memiliki rutinitas unik berupa kegiatan Dawis di setiap RT, yang mengelola kebun berisi beragam tanaman seperti kangkung, kacang, sawi, terong, bayam, kol, pisang, pepaya, selada air, toge, serta bumbu dapur. Ada juga Kelompok Wanita Tani.Â
Semua potensi ini dinilai sangat layak untuk dipromosikan melalui media video.Dalam pelaksanaan kegiatan, materi disampaikan oleh Yuniar Ika Kurniani, mahasiswa KKN 56, yang menjelaskan teknik dasar membuat dan mengedit video. Sesi praktik dipandu oleh Muhammad Fu'ad Muhtadi sebagai praktisi yang mendampingi peserta secara langsung. Para peserta diajak mempelajari penggunaan fitur pengeditan sederhana, penyusunan alur video, serta trik agar video lebih menarik di mata penonton.
Kegiatan berlangsung secara interaktif. Salah satu audiens bertanya, "Bagaimana cara membuat video percakapan menjadi lebih sedap ditonton?" Pertanyaan tersebut dijawab oleh praktisi Muhammad Fu'ad Muhtadi, "Gunakan fitur subtitle pada aplikasi. Nanti akan otomatis muncul terjemahan di dalam video. Ibu juga bisa menyesuaikan ukuran dan font sesuai keinginan dan kebutuhan."
Menurut mahasiswa KKN 56 UIN SAIZU, program ini diharapkan dapat menjadi awal bagi masyarakat Desa Bonosari untuk aktif memanfaatkan teknologi digital dalam mempromosikan desa. "Dengan kreativitas dan sentuhan teknologi, potensi desa bisa lebih dikenal luas, bahkan menjadi identitas khas yang membanggakan," ujar salah satu anggota tim KKN.
Suasana kegiatan penuh antusiasme, baik dari mahasiswa maupun warga. Program NGETAS ini menjadi bukti kolaborasi positif antara perguruan tinggi dan masyarakat, sekaligus langkah nyata dalam mengembangkan potensi lokal melalui media digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI