Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Siswijayanto.
Muhammad Yusuf Siswijayanto. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa.

Belajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malang

16 Maret 2023   21:11 Diperbarui: 16 Maret 2023   21:17 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia melihatmu
Dari calah-celah awan
Dan dari gegap-gegap hujan
Ia  yang selalu senang
Mendengarmu ujarkan kasih dan sayang
Tanpa lelah mengeja makna kehidupan
Yang sesungguhnya
Ia tiada henti memberikan
Tiada henti mengusahakan
Bersama gelap yang seakan tak mau menunda untuk datang
Ia selalu hadir dan menjadikan seorang berucap syukur akan indahnya perjuangan
Ia juga selalu ingatkan
Akan indahnya jalan pulang
Akan dinginnya udara di tanah Malang
Masihkah di sana
Kenangan kelam dan indah yang bercampur dan sulit untuk dilupa
Biarlah dia bahagia
Hidup dan mendukung segala usaha
Biarkan mendamba akan indah bersua
Dan mereka seolah lupa
Dengan yang telah terkata
Lalu mengatakan lagi seakan bebas dan tanpa dusta
Bagaimana nurani
Masih mengibakah
Atau sudah jauh dikubur dan ditinggal seolah hanya memori yang seharusnya tidak dirasa
Asmara yang memisahkannya
Asmara akan indah dan kerlap-kerlip cahaya
Bukan sejatinya pijar yang memberikan cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun